PLANTUNGAN, KENDALMU.OR.ID — Suasana hangat dan khidmat menyelimuti Kajian Ahad Pagi yang digelar oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal, Ahad (12/10/2025), di Majelis Taklim Ranting Wadas.
Jamaah yang hadir tampak antusias menyimak tausiyah yang disampaikan Ustaz Muhammad Idris.
Dalam ceramahnya, Ustaz Muhammad Idris mengangkat tema “Empat Perkara yang Berat Kita Lakukan”, merujuk pada hikmah dari kitab karya Imam Nawawi serta petuah dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
Empat perkara tersebut, kata beliau, menjadi ukuran sejauh mana keikhlasan dan keteguhan iman seseorang diuji dalam kehidupan sehari-hari.
“Empat perkara ini tampak sederhana, tapi sangat berat dilakukan. Di sinilah letak ujian keimanan kita: apakah kita mampu menahan diri, tetap taat, tetap memberi, dan tetap jujur dalam segala keadaan,” ujar Ustaz Idris membuka tausiyahnya.
Pertama, memaafkan di saat marah. Menurutnya, menahan amarah merupakan salah satu ujian terbesar bagi manusia.
“Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tapi yang mampu menahan marahnya ketika disakiti. Jika ia bersabar dan ridha kepada Allah, maka Allah akan memberinya cahaya di hari kiamat,” jelasnya.
Kedua, berinfak di saat kesempitan. Ustaz Idris menegaskan bahwa nilai sedekah bukan diukur dari banyaknya harta, melainkan dari keikhlasan hati.
“Jagalah diri untuk tetap bersedekah walau hanya sebiji kurma. Karena sedekah di saat sulit lebih bernilai di sisi Allah,” ungkapnya.
Ketiga, tetap taat di saat sendirian. Dalam kondisi tak terlihat manusia, menurut beliau, justru keimanan seseorang diuji sesungguhnya.

“Banyak orang datang di hari kiamat membawa pahala besar, tapi hilang nilainya karena mereka melanggar syariat Allah saat sendirian. Tidak ada perbuatan yang luput dari catatan Allah,” tutur Ustaz Idris mengingatkan.
Keempat, tetap jujur dalam kondisi apa pun. Kejujuran, katanya, menjadi pondasi utama seorang mukmin.
“Katakanlah yang benar, meskipun kepada orang yang kita takuti. Kejujuran akan membawa kebaikan dan mengantarkan kita ke surga,” tegasnya.
Menutup kajian, Ustaz Muhammad Idris mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan empat pesan mulia tersebut sebagai pedoman hidup sehari-hari.
“Jagalah amal perbuatan, walau di saat sendirian. Teruslah berbuat baik meski dalam kesempitan. Karena di situlah Allah menilai sejauh mana keimanan kita,” pesannya penuh makna.
Kajian Ahad Pagi yang rutin digelar PCM Plantunganl itu kembali memberi renungan mendalam bagi jamaah.
Nilai-nilai yang disampaikan Ustaz Muhammad Idris menjadi pengingat agar setiap Muslim senantiasa memperbaiki diri, menjaga keikhlasan, dan meneladani kebijaksanaan para sahabat Nabi dalam kehidupan modern yang penuh tantangan. (rida)
Kontributor : Ridatul Murtafiah