PURIN, KENDALMU.OR.ID – Kepala SD Muhammadiyah Purin, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Akhmad Irwanto melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja guru dan karyawan dalam pelaksanaan tugas selama Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2025–2026.
Evaluasi ini menyoroti proses pembelajaran, penguatan nilai-nilai kemuhammadiyahan, sekaligus membedah program kerja untuk Semester Genap agar lebih terarah dan berdampak.
Irwanto menegaskan bahwa evaluasi dilakukan secara objektif dan terukur.

“Evaluasi ini bukan mencari kesalahan, tetapi memastikan setiap tugas dijalankan profesional, disiplin, dan berorientasi pada mutu layanan pendidikan,” ujarnya, Sabtu (20/12/2025)
Dia menekankan tiga aspek penting dalam evaluasi, yakni bidang proses pembelajaran yang berdampak menjadi sorotan utama. Sekolah menilai perencanaan pembelajaran, pelaksanaan di kelas, penggunaan metode aktif, serta asesmen yang berkelanjutan.
“Guru wajib menghadirkan pembelajaran yang hidup, menyenangkan, terencana, dan berdampak nyata pada capaian kompetensi siswa,” kata Irwanto.

Ia menekankan konsistensi administrasi pembelajaran dan pemanfaatan media yang relevan.
Ia juga mengevaluasi karakter Muhammadiyah kepada seluruh warga sekolahan dalam kurun satu semester.
“Pembiasaan ibadah, keteladanan akhlak, serta integrasi nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam pembelajaran dinilai sebagai indikator penting,” ujarnya.

Irwanto menekankan, bahwa penguatan nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan harus diwujudkan secara nyata dalam seluruh aktivitas sekolah, bukan sekadar tertulis dalam dokumen atau jargon kelembagaan.
“Kemuhammadiyahan bukan slogan. Ia harus tampak dalam sikap, budaya kerja, dan layanan pendidikan sehari-hari,” tegasnya.
Selain menilai capaian semester ganjil, rapat evaluasi membedah program kerja Semester Genap. Setiap unit diminta memaparkan target, indikator keberhasilan, dan strategi pelaksanaan.
“Program harus realistis, terukur, dan selaras dengan visi sekolah. Tidak ada program seremonial tanpa dampak,” ujarnya lugas.

Ia menjelaskan tujuan utama evaluasi adalah meningkatkan kualitas pembelajaran, memperkuat budaya kerja profesional, serta memastikan seluruh sumber daya bergerak searah.
“Sekolah maju jika semua unsur bekerja satu irama, dengan standar yang jelas dan komitmen yang kuat,” kata Kepala Sekolah.
Irwanto berharap besar untuk Semester Genap pembelajaran makin berkualitas, kemuhammadiyahan semakin mengakar, dan pelayanan kepada siswa serta orang tua semakin prima.
Evaluasi ini menjadi penanda keseriusan SD Muhammadiyah Purin dalam menjaga mutu pendidikan dan meneguhkan identitas sekolah Muhammadiyah yang unggul, berkarakter, dan berkemajuan.

Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Purin, Langgeng Budiharso, menegaskan bahwa evaluasi ini memiliki posisi strategis dan kelembagaan yang sangat penting bagi keberlangsungan dan mutu sekolah Muhammadiyah.
Menurut Langgeng, evaluasi tidak hanya berfungsi sebagai penilaian rutin, tetapi menjadi instrumen utama untuk menjamin mutu pendidikan Muhammadiyah.
“Kami memastikan proses pembelajaran, layanan pendidikan, dan manajemen sekolah berjalan sesuai standar Muhammadiyah dan kebijakan Persyarikatan,” tegasnya.
Ia menambahkan, evaluasi juga berperan penting dalam penguatan ideologi dan karakter kemuhammadiyahan di lingkungan sekolah.

“Guru dan karyawan harus menghidupkan nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam sikap, budaya kerja, dan pelaksanaan tugas sehari-hari,” ujarnya lugas.
Sebagai amal usaha Persyarikatan, lanjut Langgeng, sekolah Muhammadiyah wajib dikelola secara profesional dan akuntabel. Karena itu, Majelis Dikdasmen menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan agar pengelolaan sekolah tetap sejalan dengan visi, misi, dan pedoman organisasi.
Sedangkan Wakil Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PD Muhammadiyah Kendal, Shobaril Yuliardi mengatakan, dalam dunia pendidikan Muhammadiyah, guru dan pegawai bukan hanya berperan sebagai pelaksana tugas akademik dan administratif, tetapi juga sebagai teladan nilai dan akhlak.

“Sekolah Muhammadiyah berdiri di atas cita-cita dakwah dan tajdid, sehingga setiap insan di dalamnya dituntut untuk menghadirkan karakter Muhammadiyah dalam sikap, cara berpikir, dan cara bekerja,” ujarnya.
Shubaril menegaskan, dalam penyelenggaraan pendidikan Muhammadiyah, keberhasilan sekolah tidak hanya ditentukan oleh kualitas sarana, kurikulum, dan manajemen, tetapi sangat bergantung pada kualitas pribadi guru dan pegawai yang mengabdikan diri di dalamnya.
Mereka adalah wajah dan cermin nilai-nilai persyarikatan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah.
“Karakter Muhammadiyah pada guru dan pegawai sekolah adalah ruh pendidikan, yang menanamkan keikhlasan, integritas, dan semangat dakwah melalui amal nyata,” pungkasnya. (fur)
