RINGINARUM, KENDALMU.OR.ID – Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kendal sukses menggelar Konsolidasi Relawan Lingkungan Hidup ‘Aisyiyah se-Daerah Kendal sebagai tindak lanjut program Training of Trainer (ToT) 1000 Cahaya.
Kegiatan yang berlangsung, Ahad (2/11/2025) di Gedung MI Caruban, Ringinarum, ini mengusung tema “Menumbuhkan Ghirah Dakwah Lingkungan sebagai Wujud Syukur Atas Nikmat Bumi Allah.”

Sebanyak 21 Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) se-Kabupaten Kendal hadir dalam acara tersebut, dengan hanya satu cabang, yaitu Singorojo, yang berhalangan hadir. Antusiasme peserta mencerminkan meningkatnya kesadaran warga ‘Aisyiyah terhadap isu energi berkelanjutan dan pengelolaan sampah ramah lingkungan.
Wakil Ketua PDA ‘Aisyiyah Kendal, Qomariyah, menegaskan pentingnya peran umat Islam dalam menjaga alam.
“Kepedulian kita terhadap lingkungan merupakan perjuangan. Dunia ini tidak langsung ada, semuanya sudah diatur oleh Allah. Maka tumbuhkan kepedulian terhadap apa pun yang kurang baik di sekitar kita. Melihat sampah saja, kita harus langsung berpikir dan bertindak,” ujarnya.

Qomariyah menekankan bahwa peran perempuan sangat vital dalam menggerakkan perubahan menuju gaya hidup berkelanjutan.
“Perempuan adalah garda terdepan dalam menjaga bumi. Gerakan hemat energi dan pengelolaan sampah harus dimulai dari rumah, tumbuh di komunitas, dan menjadi budaya baru yang membawa manfaat ekologis dan ekonomis,” ujarnya.
Pemateri pertama program 1000 Cahaya, Isnatun, mengajak warga ‘Aisyiyah untuk mengambil langkah nyata dalam pemanfaatan energi terbarukan.
“Energi fosil seperti batu bara akan habis. Ibu-ibu ‘Aisyiyah bisa menjadi Green Hero yang memulai perubahan dari rumah, dengan hemat listrik dan energi,” tegasnya.
Ia menambahkan, penggunaan energi surya bisa menjadi strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang semakin terbatas.

Materi kedua disampaikan oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kab. Kendal, Wasitho, yang menyoroti pentingnya pengelolaan sampah sebagai bentuk nyata menjaga kelestarian alam.
“Kita sudah lama bergantung pada alam, maka kita harus menjaga keseimbangannya. Mulailah memilah sampah dan mengolahnya menjadi barang bermanfaat seperti hiasan, paving, atau pot bunga,” katanya.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, LLHPB PDA Kendal akan memperkuat gerakan lingkungan di tingkat cabang dan ranting. Salah satu wujudnya adalah lomba pemanfaatan sampah menjadi karya bernilai guna. Dari lomba tersebut, PCA Sukorejo meraih juara pertama, disusul PCA Rowosari di posisi kedua, dan PCA Patean di posisi ketiga.
Dengan semangat Green Hero, ‘Aisyiyah Kendal berharap gerakan hijau ini menjadi dakwah nyata—menjaga bumi sebagai bentuk syukur atas karunia Allah. (santi dan sa’adah)
