Oleh Devi Sumayya Sara
Perubahan zaman yang begitu cepat diiringi dengan dinamika global yang semakin kompleks, menghadirkan tuntutan baru bagi perempuan muda. Mereka ditantang untuk mampu menyeimbangkan peran di ranah domestik dan publik, menghadapi derasnya arus digital, serta menjaga nilai dan identitas di tengah modernitas yang sering kali mengaburkan makna perempuan dan keluarga.
Nasyiatul Aisyiyah (NA) sebagai organisasi perempuan muda Muhammadiyah hadir dan berkomitmen untuk melahirkan perjuangan perempuan muda yang berdaya, berakhlak, dan berkemajuan melalui gagasan “Keluarga Muda Tangguh Nasyiatul Aiyiyah”. Melalui gagasan ini, Nasyiah memikirkan bagaimana keluarga menjalankan fungsi dan perannya dalam segala aspek berlandaskan pada nilai-nilai keislaman agar tercipta keluarga yang ideal, sejahtera, dan menjadi pilar kokoh bagi bangsa yang berkemajuan.
Tantangan Perempuan Masa Kini
Perempuan muda masa kini menghadapi situasi peradaban sosial yang begitu cepat. Di satu sisi, mereka dituntut mandiri dan berdaya secara ekonomi. Namun, di sisi lain, ada sebuah ekspektasi besar untuk tetap berperan optimal di dalam keluarga. Tak jarang, tekanan ini melahirkan keraguan dalam identitas diri mereka : menjadi ibu yang ideal atau perempuan yang aktual.
Tantangan lain hadir dari derasnya arus digital. Media sosial menciptakan ruang perbandingan yang tak sehat dan menumbuhkan budaya serba instan, sementara arus informasi tanpa batas mengaburkan nilai-nilai moral dan spiritualitas. Di sinilah perempuan harus tetap memiliki arah perjuangan yang jelas dan fondasi yang kokoh agar tidak berpijak pada dahan yang rapuh. Musykerda PDNA Kendal menyoroti bahwa realitas ini tidak bisa dihadapi dengan retorika belaka. Perjuangan ini perlu dilakukan baik secara individu maupun secara kelompok. Nasyiatul Aisyiyah dilahirkan salah satunya dalam rangka menunjukkan aksi nyata perempuan muda yang berdaya, berakhlak, dan membawa manfaat bagi masyarakat.
Dari Musykerda untuk Perempuan Indonesia : Gerakan Nilai dan Aksi Nyata
Musyawarah Kerja Daerah (Musykerda) PDNA Kendal selain hadir sebagai forum rapat kerja, juga menumbuhkan ruang refleksi dan konsolidasi gerakan. Melalui pembagian sidang komisi, para kader diajak untuk menjawab tema-tema besar yang menjadi pembahasan serius dalam permasalahan perempuan. Nasyiah memandang bahwa membangun keluarga muda tangguh tidak dapat dilepaskan dari realitas permasalahan perempuan yang begitu kompleks – mulai dari problematika jati diri perempuan, urusan jodoh, rumah tangga, hingga isu kesehatan keluarga dan anak.
Sebagai organisasi perempuan muda Muhammadiyah yang ramah terhadap perempuan dan anak, Nasyiah membahas berbagai problem aktual perempuan seperti : kesulitan perempuan dalam menemukan jodoh yang sepadan secara nilai dan visi hidup, permasalahan rumah tangga yang kian beragam di era moder, isu stunting dan pola asuh anak, hingga krisisnya peran ibu dan ayah dalam keluarga muda. Realita yang terjadi di lingkungan Nasyiah adalah banyak kader yang membawa serta anak-anak mereka dalam kegiatan organisai. Hal ini mencerminkan bahwa semangat maju yang hadir dalam pikiran dan gerakan bukan hanya dari ibu, tetapi juga anak-anak mereka.
Dari refleksi dan diskusi mendalam itulah kemudian lahir berbagai strategi program nyata PDNA Kendal yang inovatif dan solutif, di antaranya adalah :
- EMINA, educare milik NA merupakan layanan pendidikan untuk anak-anak yang bersifat insidental sesuai kebutuhan saat berlangsungna kegiatan NA.
- DAYNA, daycare milik NA merupakan layanan penitipan dan pendidikan anak usia dini yang terstruktur dan terprogram.
- Biru Jodoh NA, menjadi ruang pertemuan pasangan yang aman, islami, dan beretika.
- Bimbingan Pra Nikah, Nasyiah menyadari bahwa permasalahan stunting dapat dicegah melalui persiapan calon pengantin secara menyeluruh seperti pengetahuan kesehatan, gizi, dan kesiapan mental sebelum membangun keluarga.
- Isu Kesehatan Keluarga dan Anak, isu kesehatan keluarga dan anak menjadi perhatian khusus karena pada dasarnya keluarga yang sehat mampu melahirkan generasi yang kuat, cerdas, dan berdaya.
- Bimbingan Karier Kader, program eksplorasi potensi dan arah karir kader Nasyiah supaya siap melangkah di bidangnya masing-masing.
Program-program ini menjadi bukti bahwa Nasyiah sangat memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak. Bukan hanya wacana, tetapi bergerak aktif menjawab kebutuhan perempuan muda dan keluarga masa kini.
Menggerakkan Sinergi : Dari Daerah, Cabang, hingga Ranting
Gerakan yang di usung oleh Nasyiatul Aisyiyah tidak akan tumbuh dan mengakar kuat tanpa adanya sinergi nyata antara seluruh lini kepemimpinan, baik dari tingkat daerah, cabang maupun ranting. Musykerda PDNA Kendal menegaskan pentingnya kolaborasi berjenjang ini agar nilai dan arah gerakan tidak hanya berhenti sebagai konsep semata, melainkan juga menyentuh elemen masyarakat.
Dalam forum tersebut, Farisa Ghina, Kabid Kewirausahaan PDNA Kendal, menegaskan bahwa perlu adanya sinergi yang solid antara ranting, cabang, dan daerah untuk mewujudkan cita-cita besar Nasyiatul Aisyiyah sebagai gerakan perempuan muda berkemajuan. Baik di tingkat daerah, cabang, maupun ranting yang sama-sama memiliki peran penting untuk saling melengkapi. Daerah berfungsi sebagai pengarah visi, cabang sebagai penggerak program, sedangkan ranting yang paling dekat dan berhadapan langsung dengan masyarakat.
Penutup : Dari Rumah Tumbuh Peradaban
Tidak banyak organisasi perempuan yang mampu melintas masa, berdiri dan bertahan hampir satu abad dengan terus menjaga konsistensi nilai dan relevansi gerakan zaman. Tetapi Nasyiatul Aisyiyah mampu melampaui itu. Di tengah krisis identitas yang menghantam generasi muda, Nasyiatul Aisyiyah meneguhkan diri untuk terus bergerak, menyalakan cahaya, dan penjaga harapan. Dari hati para perempuan muda yang yakin bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil, dari rumah, dari diri sendiri.
Devi Sumayya Sara, S.Stat, adalah Ketua Departemen Pusat Informasi dan Teknologi PDNA Kendal