KALIWUNGU, KENDALMU.OR.ID– Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kaliwungu, Kendal melalui Majelis Tabligh menyelenggarakan pengajian Ahad padi (12/10/2025) di halaman PAY Hj. Rumijatun, Kaliwungu menghadirkan penceramah istimewa, Ustadz, Sutradari film sekaligus Founder Kultumsinema, Sani Arrahmah.
Ratusan jamaah dari berbagai unsur — warga Muhammadiyah, ortom, ‘Aisyiyah, serta Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) — tampak memenuhi area pengajian yang berlangsung hingga menjelang siang.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Sani menyampaikan rasa syukur atas semangat jamaah yang hadir.
Ia mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk menjadikan pengajian Ahad pagi sebagai tradisi yang terus dijaga.
“Siapakah di antara jamaah yang setiap hari mengantar anaknya sekolah lalu mendoakannya dan juga mendoakan gurunya? Itulah salah satu bentuk ziyadatul khoir — kebaikan yang terus bertambah,” ujarnya membuka ceramah dengan gaya yang hangat dan menggugah.
Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa di beberapa wilayah, termasuk Weleri, tingkat kehadiran jamaah pengajian mulai menurun. Karena itu, menurutnya, perlu ada gerakan serius dari AUM untuk kembali menyalakan semangat mengaji dan berdakwah.
“Jangan biarkan semangat mengaji kita redup. Melangkahkan kaki menuju tempat yang diridhai Allah adalah cara menghapus dosa dan menambah keberkahan,” tegasnya.
Ustadz Sani juga menjelaskan makna ziyadatul khoir sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali — yakni kebaikan yang terus bertambah.
Dalam konteks bermuhammadiyah, kata dia, ziyadatul khoir terwujud melalui gerakan filantropi, kepedulian sosial, dan semangat pemberdayaan umat.
“Ketika warga Muhammadiyah berdaya — kaya hati, gemar bersedekah, bertakwa — maka amal usaha akan kokoh dan dakwah semakin kuat,” paparnya.
Selain itu, Ustadz Sani mengingatkan jamaah untuk memperbanyak doa dan dzikir di tengah zaman yang penuh fitnah dan kebingungan moral.
Ia menukil sabda Rasulullah SAW tentang masa umat yang tak luput dari fitnah dajjal, serta menekankan pentingnya sikap legowo dan mudah memaafkan.
“Zaman dulu dan sekarang sama-sama penuh fitnah, hanya beda kemasannya. Karena itu, bentengilah iman dengan dzikir dan taqwa. Orang yang bertaqwa akan lebih mudah bersabar, dan sabar adalah jalan menuju ikhsan,” pesannya.
Di akhir tausiyahnya, ia menegaskan bahwa sabar, taqwa, dan ikhsan adalah kunci untuk mendapatkan ziyadatul khoir.
Ia bahkan meminta jamaah membaca QS. At-Taghabun ayat 14 di rumah, sebagai pengingat bahwa memaafkan adalah pintu menuju keberkahan hidup.
Dengan tema yang menyentuh dan penceramah yang inspiratif, kegiatan ini tak hanya menambah ilmu, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa dalam setiap langkah kebaikan, ada peluang untuk terus menumbuhkan ziyadatul khoir — kebaikan yang tidak pernah berhenti. (dewi)
Kontributor : Dewi Yulianingsih