PATEAN, KENDALMU.OR.ID – Belajar tidak melulu dilakukan di ruang kelas dengan buku dan papan tulis. Belajar juga bisa hadir lewat pengalaman langsung di lingkungan sekitar.
Hal inilah yang dirasakan siswa-siswi MI Muhammadiyah Mulyosari saat mengikuti kegiatan Jelajah Kampung Literasi di Kampung Literasi Patean, Sabtu (4/10/2025).
Sejak pagi, raut ceria dan tawa riang anak-anak tampak mewarnai suasana. Kegiatan yang diikuti siswa kelas I hingga III ini menjadi kesempatan istimewa bagi mereka untuk menambah wawasan, mengenal hal-hal baru, sekaligus belajar dengan cara yang menyenangkan.

Acara dibuka oleh Sutadi, Sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kendal. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pembelajaran berbasis pengalaman.
“Belajar tidak cukup hanya di dalam ruangan. Anak-anak juga perlu belajar dari lingkungan sekitar agar pemikiran mereka lebih berkembang. Kampung literasi ini menjadi wadah untuk mengamati, mengenali, dan memahami bahwa belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga dari pengalaman,” ungkapnya.

Ia pun memberikan pesan inspiratif kepada para siswa.
“Jika kalian ingin menjelajahi dunia, maka dengan belajar dan membaca, kalian akan berhasil meraihnya,” ujarnya.
Harapannya, melalui kegiatan ini anak-anak MI Muhammadiyah Mulyosari tumbuh dengan mimpi besar dan terinspirasi dari apa yang mereka lihat serta alami.
Senada dengan itu, Kepala MI Muhammadiyah Mulyosari, Taufiqurrahman, menegaskan bahwa kegiatan belajar di luar kelas ini merupakan agenda rutin bulanan.
“Untuk kelas I sampai III bulan Oktober ini, kami ajak ke kampung literasi. Tujuannya agar anak-anak mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna, berbeda dengan pembelajaran biasanya,” jelasnya.
Selama jelajah, siswa mengikuti berbagai aktivitas menarik dan edukatif. Pertama, mereka menyaksikan langsung proses pembuatan mi sehat tanpa bahan kimia, yang sepenuhnya menggunakan bahan alami. Dari sini anak-anak belajar pentingnya menjaga kesehatan melalui makanan yang baik.

Kegiatan kedua adalah membuat batik celup. Anak-anak terlihat antusias saat mencoba mencelup kain dan melihat hasil motif yang unik. Dari proses ini, mereka belajar bahwa batik adalah warisan budaya yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Selanjutnya, anak-anak diajak bercocok tanam sayuran. Tanaman yang ditanam kemudian dibawa pulang untuk dirawat di rumah. Kegiatan ini mengajarkan mereka tanggung jawab serta kepedulian terhadap alam.
Tak kalah menarik, anak-anak juga dikenalkan pada permainan tradisional seperti congklak, lompat tali, egrang, hingga permainan kekompakan. Suasana penuh semangat pun tercipta, sekaligus menjadi ajang melestarikan permainan warisan nusantara di tengah gempuran permainan digital modern.
Kegiatan diakhiri dengan refleksi bersama. Dari pembuatan mi, membatik, bercocok tanam, hingga bermain tradisional, anak-anak tidak hanya belajar keterampilan, tetapi juga nilai kehidupan: ketekunan, kebersamaan, dan rasa syukur.
Dengan konsep edukatif, rekreatif, sekaligus inspiratif, Jelajah Kampung Literasi MI Muhammadiyah Mulyosari ini memberi pengalaman berharga.
Anak-anak diharapkan semakin bersemangat belajar, berani bermimpi besar, dan siap menapaki masa depan sebagai generasi yang berilmu, kreatif, sekaligus mencintai budaya bangsa. (dian)
Kontributor : Dian Nurhayati
