Oleh : Siti Rahmawati
Di tengah derasnya arus gawai yang kerap menyita perhatian anak-anak, masih ada ruang sederhana yang menyimpan harapan: Pojok Baca Ceria. Sebuah program literasi yang dikembangkan di Taman Kanak-Kanak ini bukan sekadar rak berisi buku, melainkan jendela kecil yang membuka dunia luas penuh warna dan imajinasi.
Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal X Sukorejo, pojok baca ini hadir di setiap ruang kelas. Letaknya di sudut ruangan, tetapi fungsinya begitu sentral. Rak-rak mungil berisi buku bergambar, dongeng, cerita rakyat, hingga karya guru dan siswa ABA X Sukoejo, tersusun rapi.
Karpet, bantal duduk, dan hiasan dinding penuh gambar edukatif menambah suasana hangat dan ramah anak. Bukan ruang formal, melainkan ruang yang mengundang anak untuk betah berlama-lama menyelami cerita, baik membaca sendiri maupun mendengarkan guru membacakan kisah dengan penuh ekspresi.
Mengapa pojok baca ini penting? Karena dari sanalah kebiasaan lahir. Anak-anak diajak membangun kedekatan dengan buku secara alami, tanpa paksaan.
Mereka belajar mengenal kata, menambah kosakata, melatih konsentrasi, hingga berani mengisahkan kembali cerita sesuai imajinasi. Lebih dari itu, mereka terbiasa merawat buku, menyimpannya kembali, dan menghargai pengetahuan yang ada di dalamnya.
Kita kerap lupa bahwa kecintaan membaca tidak datang tiba-tiba di bangku sekolah menengah. Ia dibentuk sejak dini, bahkan sebelum anak mampu membaca lancar.
Kebiasaan sederhana seperti melihat gambar, menyimak dongeng, atau membalik halaman penuh warna adalah fondasi. Dari fondasi itulah tumbuh rasa percaya diri untuk bercerita, berani bertanya, hingga membentuk karakter anak yang gemar belajar.
Pojok Baca Ceria menjadi bukti nyata bahwa literasi tidak harus kaku atau membosankan. Ia bisa hadir sebagai budaya menyenangkan di sekolah.
Di ruang kecil itu, anak-anak belajar mencintai buku bukan karena kewajiban, tetapi karena kegembiraan.
Di masa depan, kita tentu berharap lahir generasi yang cerdas, kreatif, dan berkarakter. Generasi yang tidak hanya pandai membaca kata, tetapi juga membaca dunia dengan bijak. Dan semua itu bisa dimulai dari sudut sederhana: sebuah pojok baca yang ceria.
Siti Rahmawati, S.Pd adalah guru TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) X Sukorejo, Kendal