SEMARANG, KENDALMU.OR.ID – SMK Muhammadiyah 2 Boja, Kendal, meneguhkan langkah serius dalam mempersiapkan generasi muda yang siap kerja.
Hal itu diwujudkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Bumen Redja Abadi Semarang, sebuah perusahaan otomotif resmi dealer Mitsubishi, pada Jumat (26/9/2025).
Kerja sama ini ditandatangani oleh Service Manager PT Bumen Redja Abadi Semarang, Hendy Agung Kristanto, dan Kepala SMK Muhammadiyah 2 Boja Kendal, Nur Khirin, S.Pd., M.Pd.
MoU tersebut menekankan pentingnya pengembangan sekolah menengah kejuruan berbasis kompetensi yang link and match dengan industri, khususnya di bidang Teknik Kendaraan Ringan.
“Kesepakatan ini bertujuan mencetak lulusan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri,” ujar Nur Khirin usai penandatanganan.
Dalam MoU yang berlaku selama lima tahun, kedua pihak sepakat untuk bekerja sama dalam berbagai bidang, antara lain, Pengadaan dan pengembangan sarana praktik siswa, Penyelarasan kurikulum berbasis kompetensi sesuai kebutuhan industri, Program praktik kerja industri bagi siswa dan pemagangan bagi guru, Pembukaan kelas industri, hingga dan Perekrutan alumni SMK Muhammadiyah 2 Boja.
PT Bumen Redja Abadi juga berkomitmen menghadirkan instruktur dari industri, menyediakan guru tamu, hingga memberi informasi lowongan kerja bagi para lulusan.
Sementara pihak sekolah berkewajiban menyiapkan sarana pendukung pembelajaran, meningkatkan kualitas guru melalui pelatihan, serta menyediakan tenaga kerja siap pakai untuk dunia industri.
Service Manager PT Bumen Redja Abadi, Hendy Agung Kristanto, menegaskan pihaknya siap mendukung program ini.
“SMK bukan hanya tempat belajar teori, tetapi juga harus mampu menjadi kawah candradimuka yang melahirkan tenaga terampil sesuai kebutuhan industri otomotif. Kami berkomitmen mendukung penuh agar lulusan SMK Muhammadiyah 2 Boja memiliki daya saing,” ungkapnya.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan siswa SMK Muhammadiyah 2 Boja tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga pengalaman nyata di dunia kerja.
Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam menjembatani kebutuhan sekolah dengan tuntutan industri, sehingga lulusan tidak sekadar mencari kerja, melainkan siap berkarya dan berkontribusi. (fur)
