KENDAL, KENDALMU.OR.ID – Perempuan tani di Kabupaten Kendal terus didorong agar lebih berdaya dan mandiri.
Melalui pendanaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), sebanyak 14 Kelompok Wanita Tani (KWT) dari kecamatan penghasil tembakau dan cengkeh mengikuti pelatihan pembuatan olahan pangan berbahan baku lokal.
Pelatihan ini berfokus pada pemanfaatan singkong, talas, dan ketela yang selama ini banyak ditanam di Kendal.
Bahan-bahan sederhana tersebut diolah menjadi produk bernilai tambah, salah satunya kue cookies yang kini makin digemari pasar.
Tak hanya berhenti pada keterampilan mengolah, para peserta juga mendapatkan pembekalan terkait pengemasan dan pemasaran agar produk mampu bersaing di pasar lokal maupun regional.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan strategi pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus memberdayakan perempuan tani.
“Kegiatan ini untuk meningkatkan pemberdayaan mereka, meningkatkan ekonomi melalui olahan bahan baku lokal yang ada di wilayah masing-masing,” ujar Bupati Tika, Selasa (23/9/2025).
Menurutnya, KWT berperan besar sebagai motor ekonomi di desa. Dengan keterampilan baru ini, para anggota tidak hanya bisa memanfaatkan potensi bahan lokal, tetapi juga berpeluang membuka usaha baru.
“Diharapkan anggota KWT dapat mengembangkan produk turunan yang tidak hanya bernilai tambah, tetapi juga berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru,” imbuh Mbak Tika.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Bupati Kendal menyerahkan bantuan oven kepada masing-masing kelompok.
Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi sekaligus kualitas olahan pangan yang dihasilkan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kendal, Pandu Rapriat Rogojati, menjelaskan bahwa pelatihan tidak hanya mengajarkan keterampilan membuat cookies berbahan baku lokal, tetapi juga mencakup strategi pemasaran digital.
“Kami juga memberikan pelatihan digital marketing supaya produk yang dihasilkan memiliki nilai jual yang bagus dan jangkauan penjualan yang lebih luas,” jelas Pandu.
Dengan sentuhan digital, produk olahan KWT diharapkan mampu menembus pasar yang lebih luas, bahkan hingga lintas daerah.
Melalui program ini, pemerintah daerah optimistis produk lokal Kendal dapat bersaing dengan olahan modern.
Pemberdayaan perempuan tani melalui KWT bukan hanya meningkatkan pendapatan keluarga, tetapi juga memperkuat ekonomi desa.
Kolaborasi antara keterampilan tradisional, inovasi produk, dan teknologi pemasaran menjadi langkah penting agar singkong, talas, hingga ketela lokal bisa naik kelas—dari bahan pangan sederhana menjadi produk unggulan bernilai ekonomi tinggi.
