Oleh Muhamad Baidhowi*
Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang jatuh pada 9 September 2025 mengusung tema “Olahraga Menyatukan Kita.”
Tema ini relevan dengan kondisi bangsa yang tengah menghadapi tantangan sosial, politik, dan budaya yang kerap memunculkan perbedaan. Olahraga, dengan kesederhanaan sekaligus kekuatannya, mampu menjembatani sekat-sekat itu dan menghadirkan ruang kebersamaan.
Dalam pandangan Muhammadiyah, olahraga bukan sekadar aktivitas jasmani. Ia adalah ikhtiar menjaga amanah tubuh, sekaligus sarana mempererat ukhuwah.
Prinsip Islam yang menekankan keseimbangan antara jasmani dan rohani menjadikan olahraga bagian dari dakwah kultural yang mampu menyentuh banyak kalangan.
Kekuatan fisik, mental, dan spiritual berjalan beriringan menuju masyarakat yang sehat dan berkemajuan.
Di Kendal, Muhammadiyah telah menanamkan tradisi olahraga melalui berbagai amal usaha dan organisasi otonomnya. Sekolah-sekolah Muhammadiyah rutin menggelar kegiatan olahraga yang tidak hanya melahirkan prestasi, tetapi juga memperkuat karakter siswa. Pencak Silat Tapak Suci, bola voli, sepak bola, hingga atletik menjadi wadah pembinaan generasi muda yang sehat, tangguh, dan berakhlak.
Tidak hanya di ranah pendidikan, kegiatan olahraga juga menyatu dalam denyut dakwah Muhammadiyah Kendal.

Senam Sabtu pagi yang digelar oleh Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PDM Kendal, jalan sehat bersama masyarakat, hingga kompetisi olahraga antarlembaga Muhammadiyah menjadi ruang perjumpaan yang cair. Di sana, masyarakat dari beragam latar belakang bisa berbaur, tertawa, dan saling menyemangati. Inilah wujud nyata bagaimana olahraga menyatukan kita.
Momentum Haornas 2025 selayaknya menjadi pengingat bahwa olahraga dapat menjadi pilar kebersamaan umat.
Muhammadiyah Kendal memiliki modal sosial yang kuat untuk memajukan olahraga sebagai gerakan yang inklusif.
Pertama, dengan menjadikan olahraga sebagai medium dakwah yang menyenangkan, tanpa sekat organisasi maupun agama.
Kedua, memperkuat pembinaan atlet muda berkarakter Islami yang siap bersaing di level daerah hingga nasional. Ketiga, menghidupkan budaya olahraga harian agar masyarakat terbiasa hidup sehat.
Lebih dari itu, olahraga memberi ruang solidaritas. Dalam satu tim, tidak ada sekat kaya atau miskin, tua atau muda, laki-laki atau perempuan. Semua bergerak dengan semangat yang sama: menjaga kebersamaan. Inilah nilai yang sejalan dengan misi dakwah Muhammadiyah, yakni menghadirkan Islam yang menggembirakan, merangkul, dan menebar manfaat bagi semua.
Pada akhirnya, Haornas bukan hanya ajang mengenang sejarah olahraga Indonesia, tetapi juga momentum untuk memperkuat persatuan. Muhammadiyah Kendal dengan jejaring pendidikan, dakwah, dan sosialnya, dapat menjadikan olahraga sebagai jembatan ukhuwah sekaligus amal saleh. Sebab, olahraga yang menyehatkan tubuh sekaligus menyatukan hati akan melahirkan masyarakat yang kuat, bangsa yang kokoh, dan peradaban yang berkemajuan.
Muhamad Baidhowi, S.Si, M.Pd Anggota Bidang Olahraga pada Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PD Muhammadiyah dan Wakil Kepala SMK Muhammadiyah 3 Weleri Bidang Kesiswaan.
