YOGYAKARTA.KENDALMU.OR.ID. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Dadang Kahmad menegaskan pentingnya penguatan sistem identitas digital dalam upaya transformasi Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah Elektronik (E-KTAM).
Menurutnya, langkah ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tanggung jawab moral dan strategis Muhammadiyah untuk melindungi data warganya.
Pernyataan tersebut disampaikan Dadang dalam acara Sosialisasi Penerapan Keamanan Digital dan Pengamanan Data Pribadi yang digelar di Aula Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, pada Selasa (17/6/2025).
“Data warga bukan sekadar deretan angka dan nama, ia adalah amanah, cerminan kepercayaan, dan aset strategis organisasi. Dan IuranMu bukan hanya alat administrasi, tetapi bagian dari sistem yang menjaga integritas keanggotaan serta keberlanjutan layanan persyarikatan,” ujar Dadang sebagaimana dikutip muhammadiyah.or.id

Dalam kesempatan tersebut, Dadang menyambut baik kerja sama antara Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah dengan VIDA (PT Indonesia Digital Identity), perusahaan penyedia solusi identitas digital yang telah tersertifikasi secara hukum dan teknologi.
Ia menekankan, kerja sama ini merupakan bentuk keseriusan Muhammadiyah dalam merespons tuntutan zaman, sekaligus menyesuaikan diri dengan regulasi nasional, yakni Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.
“Upaya ini dilakukan dengan perhitungan yang terpercaya, terverifikasi, dan terjamin secara hukum. Ini adalah langkah strategis agar Muhammadiyah tidak hanya menjadi organisasi besar, tapi juga modern, tertib, dan amanah,” lanjutnya.
Lebih jauh, Dadang menilai bahwa digitalisasi sistem keanggotaan melalui E-KTAM merupakan bagian dari pembenahan manajemen organisasi secara menyeluruh. Ia berharap sistem ini segera direplikasi dan diterapkan di seluruh tingkatan struktur Muhammadiyah, dari pusat hingga ranting.
“Muhammadiyah memiliki sumber daya unggul. Ini peluang besar untuk mengonsolidasikan data dan memperkuat sistem keanggotaan yang andal dan transparan,” tuturnya.
Di akhir arahannya, Dadang berpesan agar semua pihak menjadikan perlindungan data warga sebagai prioritas utama. Bukan hanya sebagai kewajiban administratif, tapi sebagai bentuk komitmen Muhammadiyah dalam menjaga kepercayaan umat dan menjawab tantangan dunia digital.
