KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Menyambut Hari Raya Iduladha 1446 H yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, warga Muhammadiyah yang tersebar di desa-desa/ranting se-Kabupaten Kendal menggelar Salat Iduladha di 63 titik, baik di tanah lapang maupun masjid dan mushalla.
Berbagai persiapan telah dilakukan sejak Kamis sore (5/6), termasuk pembersihan lokasi dan penataan saf salat oleh panitia di masing-masing tempat.

Selain tempat, Muhammadiyah Kendal juga telah menyiapkan imam dan khatib untuk memimpin ibadah yang menjadi salah satu momen penting dalam Islam ini.
Beberapa titik utama pelaksanaan Salat Iduladha antara lain di Stadion Utama Kebondalem Kendal dengan imam dan khatib Ustadz R. Bayu Adi Pamungkas (Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Kota Kendal), Lapangan Sambongsari oleh KH. Ikhsan Intizam (Ketua PD Muhammadiyah Kendal), serta Lapangan Penanggulan yang akan dipimpin oleh Ustadz H. Maqfiudin.

Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal, Romanto, yang juga Koordinator Majelis Tabligh, mengajak warga Muhammadiyah dan masyarakat umum untuk memaknai Iduladha secara lebih mendalam.
“Hari Raya Iduladha bukan sekadar hari besar keagamaan, tetapi momentum menyucikan niat, menguatkan solidaritas, dan mempersembahkan pengorbanan terbaik demi meraih ridha Allah,” ujarnya kepada kendalmu.or.id, Kamis malam (5/6/2025).

Romanto menekankan bahwa ibadah kurban dan Salat Iduladha adalah sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT sekaligus mempererat ukhuwah sesama manusia. Ia pun mengajak para jamaah untuk melaksanakan Salat Id dengan penuh khusyuk dan menjaga adab Islami.
“Bagi yang memiliki kelapangan rezeki, mari berpartisipasi dalam ibadah kurban sebagai bentuk ketakwaan dan solidaritas sosial,” katanya, “dan tanamkan kembali nilai keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan ketaatan Nabi Ismail AS dalam setiap langkah hidup kita.”
Lebih jauh, ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan, ketertiban, dan suasana yang damai selama pelaksanaan salat maupun penyembelihan hewan kurban.
Ia berharap seluruh rangkaian ibadah selama Iduladha menjadi amal saleh yang mendekatkan umat kepada surga-Nya.
“Semoga Allah menerima salat dan kurban kita semua, menjadikannya amal saleh, dan menumbuhkan semangat berkorban demi kemajuan umat dan bangsa,” tutupnya sambil mengutip QS. Al-Ma’idah ayat 27:
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa.”

Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pegandon, Ustadz Abdul Rosid, turut mengingatkan bahwa nilai hakiki dari Salat Iduladha dan ibadah kurban bukan hanya terletak pada formalitas ritual.
“Shalat Iduladha dan ibadah kurban sejatinya adalah media pendidikan ruhani dan sosial,” ungkapnya.
Menurutnya, kedua ibadah tersebut mengajarkan ketaatan, keikhlasan, pengorbanan, solidaritas, dan cinta kasih, yang harus terus dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Shalat Id menjadi simbol ketakwaan dan penghambaan total kepada Allah. Ia menyatukan umat dari berbagai latar belakang sosial dalam satu barisan yang rapi, meruntuhkan sekat-sekat ego dan sosial,” jelas Rosid.
Ia juga menyampaikan bahwa kurban adalah bentuk nyata dari ketaatan Nabi Ibrahim AS dan kepasrahan Nabi Ismail AS, yang menjadi teladan bagi umat Islam dalam menjadikan cinta kepada Allah melebihi cinta terhadap dunia.
“Ia melatih manusia untuk mendahulukan cinta kepada Allah di atas segalanya,” pungkasnya.
Dengan semangat itu, Muhammadiyah Kendal berharap Iduladha 1446 H menjadi titik tolak untuk membangun umat yang bertaqwa, peduli, dan berdaya. (fur)
