PATEBON, KENDALMU.OR.ID – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Patebon, Kendal melalui Takmir Masjid Umar bin Khotob menggelar pengajian Ahad pagi (12/10/2025).
Kali ini, kajian menghadirkan Ustadz Kurniawan Pasmadi sebagai narasumber dengan tema “Sifat-Sifat Allah: Manhaj Akidah Muhammadiyah”, hasil dari Tanfidz Musyawarah Wilayah II dan III Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah yang diselenggarakan pada 28 Agustus 2025.
Dalam pembukaan tausiyahnya, Ustadz Kurniawan mengajak jamaah untuk merenung bersama tentang hakikat segala nikmat yang diberikan Allah.
“Seluruh nikmat yang kita rasakan, baik kesehatan, rezeki, dan kesempatan beribadah pagi ini, semuanya adalah karunia Allah. Maka, mari kita mulai dengan rasa syukur sebelum membahas tentang sifat-sifat-Nya,” ujarnya dengan lembut membuka kajian.
Memasuki inti ceramah, beliau menjelaskan secara mendalam bahwa manusia tidak mungkin mengenal Allah sebagaimana mengenal sesama makhluk.
“Allah adalah Dzat yang tidak terjangkau oleh pancaindra. Maka, pengetahuan tentang Allah harus berdasarkan nash, yakni Al-Qur’an dan Hadis Rasulullah. Tidak boleh bersandar pada akal semata,” tegas Ustadz Kurniawan.
Ia kemudian mengutip sabda Rasulullah SAW yang menjadi pedoman dalam berakidah:
“Bertafakkurlah tentang makhluk Allah, dan janganlah memikirkan Dzat Allah.”
Dengan penjelasan yang sistematis dan mudah dipahami, Ustadz Kurniawan menguraikan satu per satu sifat Allah yang wajib diyakini dalam Manhaj Akidah Muhammadiyah. Dimulai dari sifat Wajibul Wujud (wajib adanya Allah), Al-Awwal (Yang Awal), Al-Akhir (Yang Akhir), hingga Mukhalafatuhu lil-hawadits (berbeda dengan makhluk-Nya).
Beliau menekankan bahwa memahami sifat-sifat Allah bukan hanya persoalan ilmu, tetapi juga bekal untuk memperkuat iman dan menata adab dalam beribadah.
“Ketika kita memahami bahwa Allah berbeda dari makhluk-Nya, kita akan lebih hati-hati dalam beribadah dan tidak mudah mengada-ada dalam memahami sifat-sifat-Nya. Akidah harus bersumber dari wahyu, bukan dari perkiraan,” tambahnya.
Suasana pengajian berlangsung tenang dan penuh perhatian. Jamaah tampak antusias mencatat poin-poin penting yang disampaikan. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya PCM Patebon mensosialisasikan hasil keputusan Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah agar dipahami dan diamalkan oleh warga persyarikatan di tingkat cabang.
Pada sesi penutup, Ketua PCM Patebon, Haji Solichin, memberikan pengumuman sekaligus mengingatkan jamaah yang mayoritas berprofesi sebagai petani tentang pentingnya menunaikan zakat pertanian.
“Bagi para petani, jangan lupa zakat hasil panennya. Nisabnya adalah 7 kwintal gabah, dengan kadar zakat sebesar 5%. Jika hasil panen dijual misalnya senilai Rp10 juta, maka zakatnya Rp500 ribu. Mari tunaikan zakat sebagai bentuk syukur atas rezeki yang Allah limpahkan,” pesannya.
Pengajian ditutup dengan doa bersama, diiringi senyum dan sapaan hangat antarjamaah. Kajian Ahad pagi PCM Patebon kali ini tidak hanya memperdalam pemahaman akidah, tetapi juga menguatkan semangat warga untuk menegakkan nilai-nilai Islam yang murni, rasional, dan bersumber dari wahyu.
Dengan semangat Manhaj Akidah Muhammadiyah, jamaah diingatkan bahwa mengenal Allah bukan sekadar lewat kata, tetapi lewat keyakinan yang berlandaskan ilmu dan amal saleh dalam kehidupan sehari-hari. (chin)
Kontributor : Solichin