BOJA.KENDALMU.OR.ID. Ketua Bidang Tabligh Global dan Kerja Sama Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustadz Fahmi Salim Zubair mengatakan apabila bangsa Indonesia ingin menuju baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur, negara yang aman, adil dan makmur rujukannya adalah pedoman wahyu Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul, terutama kepada khotimul ambiya’ wal mursaliin, Nabi kita Muhammad SAW, dan kita sebagai umat Islam harus percaya diri, tidak boleh minder, tidak boleh kecil, dan harus maju, produktif, karena Al quran mengajarkan kita untuk visioner.
“Bangsa yang makmur dan berkeadilan yang dinaungi rahmat Allah subhanahu wata’ala, maka di dalam Al qur’an terdapat tiga surat sebagai simbol peradaban, kemajuan Islam,” kata Ustadz Fahmi di hadapan Ratusan jamaah pengajian.
Demikian salah satu kesimpulan ceramah Ustadz Fahmi Salim pada Pengajian Akbar Ramadan 1446 H yang diselenggarakan oleh PD Muhammadiyah Kendal, Ahad (16/3/2025) di Masjid At Taqwa Boja, Kab. Kendal.
Ustadz Fahmi menyebut tiga surat itu yakni Surat Al qolam sebagai ikon menulis dan membaca menuju bangsa yang cerdas dan kemajuan, karena bangsa yang maju memiliki keunggulan ilmu pengetahuan.
Menurutnya Surat Al qolam disebutkan pada surat pertama turun pada malam nuzulul qur’an, Surat Al Alaq ayat 1-5 dibawa Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai karakter berkemajuan.
“Nilai-nilai kemajuan dalam dua surat tersebut telah dibuktikan oleh Muhammadiyah melalui berbagai amal usaha yang dimiliki dan diakui oleh pihak luar yang obyektif,” ujarnya.
Dikatakan nilai-nilai Islam berkamjuan dirumuskan dalam Muktamar Muhammadiyah menjadi lima pilar Islam berkemajuan, yaitu hidup berlandaskan tauhid, merujuk pada al qur’an dan As sunah, menghidupkan tajdid dan ijtihad, mengembangkan wasathiyah (moderat), dan mewujudkan rahmatan lil alamiin.
Dia melanjutkan, ke dua simbol kemajuan bangsa adalah Surat Asy Syura, musyawarah, artinya sistem politik bangsa dan negara harus berlandaskan bermusyawarah.
“Pengambilan keputusan pemerintahan berlandaskan sistem syura, demokratis, melibatkan aspirasi rakyat,” ucapnya.
Disampaikan, permasalahan-permasalahan yang menjadi konsen, perhatian masyarakat banyak diputuskan melalui musyawarah.
“Gubernur, Bupati, Wali Kota dalam mengambil keputusan harus musyawarah dengan Forkompida, dan tidak boleh mengambil keputusan sendiri, tanpa melihat aspirasi yang lain,”
Adapun yang ke tiga menuju bangsa berkemajuan ada dalam Al qur’an Surat Al Hadid artinya besi.
“Surah Al-Hadid menekankan pada pentingnya besi sebagai simbol kekuatan dan ketahanan. Dalam konteks kemajuan bangsa, ini menunjukkan bahwa suatu negara harus memiliki kekuatan militer,” tegasnya.
“Kekuatan ini dapat dicapai melalui pendidikan, inovasi, dan pengembangan sumber daya manusia,” imbuhnya.
Ustadz Fahmi berharap, ke tiga surat dalam al qur’an menjadi semangat warga Muhammadiyah dalam berbangsa dan bernegara.
Turut hadir pengajian akbar Ramadan Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, Ketua PDM Kendal, KH Ikhsan Intizam beserta jajaran PDM kendal, Kapolsek Kendal dan Dandim Kendal yang diwakili oleh Polsek dan Koramil Boja, serta warga Muhammadiyah. (fur)