SUKOREJO.KENDALMU.OR.ID. Ikhtiar kolektif SMK Muhammadiyah 4 (Mupat) Sukorejo, Kab. Kendal dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan terutama di bidang teknologi dan informasi terus ditingkatkan, salah satunya melalui kerja sama dengan PT Telkomsel, sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia yang didirikan pada 26 Mei 1995 dan sebagai anak perusahaan dari PT Telekomunikasi Indonesia.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara pihak SMK Mupat Sukorejo oleh Shofiq Ghorbal dan Supervisor PT Telkomsel, Hartono Ady.
Usai penandatanganan MoU, Kepala SMK Mupat Sukorejo mengatakan MoU tersebut dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan kurikulum yang relevan dengan industri, dan penyediaan kesempatan praktik kerja bagi siswa.

Shofiq menekankan manfaat konkret yang akan diperoleh siswa dari kerja sama ini, seperti akses ke program pelatihan, pengalaman praktik kerja di PT Telkomsel, dan peningkatan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
“MoU ini akan membantu dalam meningkatkan kompetensi siswa, baik soft skills maupun hard skills, sehingga mereka lebih siap menghadapi dunia kerja setelah lulus,” terang Shofiq, Selasa (18/3/2025).
Dia mengajak kepada siswa untuk aktif terlibat dalam program-program yang ditawarkan melalui kerja sama ini, seperti seminar, workshop, atau kegiatan lain yang diadakan oleh PT Telkomsel.
Shofiq berharap kerjasama ini akan membuka lebih banyak peluang bagi siswa di masa depan dan menjadikan sekolah sebagai pusat unggulan dalam pendidikan vokasi di bidang teknologi dan komunikasi.
Sedangkan Supervisor PT Telkomsel, Hartono Ady. mengatakan tujuan dari MoU dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan vokasi, pengembangan keterampilan siswa sesuai dengan kebutuhan industri, dan penyediaan kesempatan kerja praktik.

Menurutnya, siswa harus mampu memanfaatkan secara kongkret kerja sama ini, termasuk akses ke pelatihan teknologi terbaru, pengalaman langsung di dunia kerja, dan peluang untuk membangun jaringan profesional.
Dia menyebut sebagai bagian dari kerja sama ini bisa diwujudkan seperti workshop, seminar, dan program magang.

“Ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang diharapkan dari siswa dan sekolah,” ujarnya.
Hartono Ardy berharap bahwa kerja sama ini akan menghasilkan dampak positif tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi pengembangan industri telekomunikasi di Indonesia secara keseluruhan.
