PAGERUYUNG.KENDALMU.OR.ID. Pembayaran zakat fitrah di sekolah membantu anak-anak memahami dan melaksanakan salah satu rukun Islam. Ini memberikan mereka pengetahuan tentang kewajiban agama dan pentingnya zakat dalam kehidupan seorang Muslim, dan ketika anak-anak bertindak sebagai amil, mereka tidak hanya menjalankan tugas, tetapi juga menjadi teladan bagi teman-teman sebayanya yang dapat menginspirasi lebih banyak siswa untuk terlibat dalam kegiatan sosial di masa depan.
Hal itulah yang dilakukan anak-anak MI Muhammadiyah Bangunsari, Kec. Pageruyung, Kab. Kendal praktek langsung menunaikan zakat fitrah dan sebagian dari mereka bertindak sebagai amil.

Kepala MI Muhammadiyah Bangunsari, Romy Fahmi Firdause mengatakan kegiatan ini berkontribusi pada pembentukan karakter anak, seperti rasa empati dan kepedulian sosial.
“Dengan berpartisipasi dalam pengumpulan dan penyaluran zakat, anak-anak belajar untuk peduli terhadap sesama yang membutuhkan,” kata Romy, Rabu (19/3/2025)
Romy menjelaskan, zakat terbagi menjadi dua, zakat mal dan zakat fitrah. Dengan latar belakang itu, MI Muhammadiyah Bangunsari menanamkan karakter religius sejak dini dengan cara mengajak para siswa membayar zakat.

Dikatakan, program ini diIkuti oleh siswa – siswi MI Muhammadiyah Bangunsari, TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 dan KB/PAUD Tunas Melati dengan jumlah 133 muzaki.
“Mereka sebanyak 107 siswa membayar zakat dengan beras dan 30 anak berzakat dengan uang,” terangnya.
Diketahui, setelah zakat fitrah ditunaian dilanjutkan dengan menghitung jumlah beras dan uang yang terkumpul yang selanjutnya dibagikan kepada fakir miskin di sekitarnya.
“Dari zakat fitrah tersebut terkumpumpul 267,5 kg beras dan uang Rp 900.000,” terangnya.

“Beras dan Uang yang terkumpul dibagikan kepada 125 fakir miskin di lingkungan sekitar. Proses pengumpulan zakat fitrah mendapat respon yang baik dari siswa dan wali siswa, mereka antusias menyetorkan zakatnya,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, zakat fitrah ditasyarufkan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat, yaitu fakir yaitu orang yang tidak mempunyai apa-apa, bahkan untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya saja ia susah, orang miskin, punya harta tapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, amil zakat, orang yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat, kali ini panitia zakat di berikan kepada siswa kelas 6.

Diharapkan melalui pengalaman langsung dalam menyalurkan zakat, anak-anak diharapkan dapat memahami lebih dalam tentang konsep zakat, termasuk hukum, tujuan, dan manfaatnya dalam Islam.
“Praktek langsung ini akan memperkuat iman mereka dan memberikan landasan yang kuat untuk praktik keagamaan di masa depan,” pungkas Romy. (fahmi
Konributor : Romy Fahmi Firdouse
Editor : Abdul Ghofur