NGAMPEL, KENDALMU.OR.ID — Hidup akan terasa lebih tenang dan bermakna ketika setiap langkah mendapat berkah serta ridha Allah. Namun, realitas di masyarakat masih menunjukkan banyaknya perilaku yang mengarah pada hal-hal kurang tepat, bahkan mendekati kesyirikan.
Hal inilah yang mendorong Ustadzah Ismi Zuliarni, atau akrab disapa Ustadzah Is, mengangkat tema “Menggapai Hidup Berkah dengan Ridha Allah” dalam Kajian Ahad Pagi PCM Ngampel, Ahad (7/12/2025) di Aula Kecamatan Ngampel.
Kegiatan ini dihadiri seluruh kader PCM Ngampel serta pegawai Amal Usaha Muhammadiyah.
“Kadang kita berpikir, gaji dua juta rupiah sebulan rasanya tidak cukup. Tapi secara luar biasa, dengan jumlah itu kita bisa menyekolahkan anak. Itulah berkah dari Allah SWT,” ujar Ustadzah Is membuka kajian.
Ia kemudian menyampaikan lima cara meraih berkah Allah dalam kehidupan sehari-hari: memperbanyak takwa, berbakti kepada orang tua dan menjalin silaturahmi, memperbanyak syukur, memperbanyak sedekah, serta rutin membaca Al-Qur’an.

Menurut Ustadzah Ismi, kata taqwa (تَقْوَى) terdiri dari empat huruf yang masing-masing mengandung makna: ta untuk tawadhu’ atau rendah hati, qa untuk qana’ah, waw untuk sikap wara’ atau berhati-hati, dan ya untuk yakin bahwa Allah adalah sebaik-baik penolong. Ia juga menegaskan bahwa perintah bertakwa tercantum jelas dalam Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 10.
قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْۗ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌۗ وَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌۗ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ ١٠
Artinya: ‘Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu.” Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa perhitungan,”
Lebih lanjut diktakan, berbakti kepada orang tua dan menjalin silaturahmi bukan hanya merupakan ajaran agama, tetapi juga fondasi utama dalam membentuk karakter dan kehidupan sosial yang harmonis.
Sikap hormat dan perhatian kepada orang tua menjadi wujud nyata dari rasa syukur atas pengorbanan mereka, sementara silaturahmi dengan keluarga, kerabat, dan sesama membuka pintu rezeki, memperpanjang umur dalam arti keberkahan, serta memperkuat ikatan sosial yang sering kali memudar karena kesibukan.
Ketika seseorang mampu menjaga hubungan baik dengan orang tuanya dan terus merawat tali persaudaraan, maka ia sesungguhnya sedang menanam kebaikan yang manfaatnya akan kembali kepada dirinya, keluarga, dan masyarakat sekitarnya.

“Kita harus mendidik anak sejak kecil untuk berbuat baik, rajin ibadah, dan mengenal keluarga besarnya agar kelak tetap menjaga silaturahmi. Dari merekalah akan lahir anak-anak saleh dan salehah yang amalnya terus mengalir untuk orang tuanya,” jelasnya.
Syukur, kata Ustadzah Is, tidak cukup hanya diucapkan, tetapi harus dibuktikan dengan amal, termasuk memperbanyak ibadah sunnah.
Ditegaskan, memperbanyak infak berarti menyisihkan sebagian harta untuk diberikan kepada yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian dan ketaatan kepada Allah. Infak tidak harus menunggu kaya; berapapun yang diberikan dengan ikhlas akan menjadi amal yang mendatangkan keberkahan, membersihkan hati, serta memperluas rezeki.
Ia juga mengutip surat Al-Baqarah ayat 2–3 yang menegaskan kewajiban menjaga shalat serta menyisihkan sebagian harta untuk berinfak sebagai wujud ketakwaan.
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَۛ فِيْهِۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ ٢
Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۙ ٣
(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka

Rutin membaca Al-Qur’an berarti membiasakan diri berinteraksi dengan kitab suci setiap hari, meskipun hanya beberapa ayat. Kebiasaan ini tidak hanya menambah pemahaman tentang petunjuk hidup, tetapi juga menenangkan hati, memperkuat iman, serta menghadirkan keberkahan dalam setiap aktivitas.
Dengan membaca Al-Qur’an secara konsisten, seorang muslim menjaga kedekatannya dengan Allah dan menjadikan ayat-ayat-Nya sebagai cahaya yang membimbing langkah dalam kehidupan.
“Di dalam Al-Qur’an ada banyak kebaikan. Ayo membaca Al-Qur’an setiap hari minimal lima ayat, atau satu hingga dua lembar. Yang paling hebat, satu juz per hari,” ajaknya.
Melalui kajian ini, Ustadzah Is berharap jamaah semakin meningkatkan ketakwaan dengan memperbanyak ibadah, terutama ibadah sunnah seperti salat malam, serta memperbanyak sedekah agar hidup semakin berkah. (rio)
