BATANG, KENDALMU.OR.ID — Sejarah kembali berulang di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Patean. Kegiatan Taruna Melati Kepanduan Hizbul Wathan (HW) kembali digelar penuh semangat pada Selasa-Kamis (16–18 /9/2025) di Bumi Perkemahan Rejosari Timur, Kec. Tersono, Kab. Batang.
Agenda rutin bagi santri kelas 5 KMI ini bukan sekadar kegiatan perkemahan. Lebih dari itu, Taruna Melati menjadi kawah candradimuka untuk menempa calon kader unggulan yang kelak membawa nama baik pondok, persyarikatan, dan umat.
Dikutip laman darularqampatean.com, sejak persiapan, antusiasme santri sudah tampak jelas. Mereka menyiapkan perlengkapan, peralatan, hingga bahan kreatif yang akan digunakan selama kegiatan berlangsung.
Bagi mereka, Taruna Melati bukan ajang bermain, melainkan ruang belajar dakwah kepanduan yang menjadi ciri khas Hizbul Wathan.
Tahun ini, suasana Taruna Melati terasa berbeda. Jika sebelumnya kegiatan lebih banyak menekankan latihan fisik dan keterampilan, kali ini santri juga dibina mental, akhlak, serta jiwa kepemimpinan.
Di tengah alam terbuka, mereka belajar arti kebersamaan, tanggung jawab, dan kedisiplinan—bekal penting saat kembali hidup bermasyarakat.
Pimpinan Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Patean, Ustadz Agus Budi Utomo, menegaskan kembali sejarah panjang Hizbul Wathan yang sudah ada jauh sebelum organisasi kepanduan lain di Indonesia.
Ia menyinggung masa sulit tahun 1960, ketika HW sempat diajak melebur dengan kepanduan nasional. Namun, berkat keteguhan pimpinan Muhammadiyah, HW tetap tegak berdiri hingga kini.
“Eksistensi Hizbul Wathan harus terus dijaga, terutama di lingkungan pesantren. HW bukan sekadar organisasi kepanduan, melainkan sarana pembentukan akhlak mulia dan pendidikan karakter islami,” tegasnya.
Ustadz Agus juga mengingatkan para santri untuk menjaga adab ketika berada di luar pondok. “Masyarakat menilai setiap gerak kita. Jika berperilaku baik, kita akan dihargai. Tapi jika sebaliknya, kita akan diremehkan. Gunakan momentum ini untuk membuktikan bahwa Darul Arqam melahirkan kader terbaik,” ujarnya penuh penekanan.
Taruna Melati pun menjadi wadah pengembangan diri yang utuh. Santri diajak menjaga kekompakan, sportivitas, serta tutur kata yang santun. Melalui perilaku baik itulah masyarakat akan melihat cerminan kualitas kader Hizbul Wathan sesungguhnya.
Dengan semangat “Datang untuk Belajar, Pulang untuk Berjuang,” Taruna Melati diharapkan melahirkan santri yang bukan hanya kuat secara fisik, tetapi juga tangguh secara mental dan spiritual.
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Patean meneguhkan komitmennya: terus menyiapkan generasi Hizbul Wathan yang siap berjuang di jalan dakwah, membawa cahaya Islam, serta menebar manfaat bagi umat, bangsa, dan dunia.