NGAMPEL, KENDALMU.OR.ID – Kehidupan setelah kematian hanya memiliki dua muara: surga atau neraka. Pilihan itulah yang menjadi renungan dalam Kajian Rutin Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngampel pada Minggu (24/8/2025) di Aula Kecamatan Ngampel.
Kajian yang disampaikan oleh Ustadz Drajat Maulana tersebut mengupas tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 24 dan 25. Dengan bahasa sederhana, beliau mengajak jamaah untuk merenungkan bagaimana dahsyatnya neraka bagi orang kafir dan betapa indahnya surga bagi orang beriman yang beramal sholeh.
Ustadz Drajat membuka kajian dengan membaca ayat ke-24 yang berisi ancaman neraka.
فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُۖ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ ٢٤
Artinya : ‘Jika kamu tidak (mampu) membuat(-nya) dan (pasti) kamu tidak akan (mampu) membuat(-nya), takutlah pada api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.’
Ia menjelaskan bahwa api neraka menyala dengan bahan bakar manusia yang ingkar kepada Allah dan batu besar berwarna hitam pekat berbau menyengat, yang dalam hadits disebut Kirbitun.
“Banyak orang sekarang mencari bantuan jin atau khodam, meskipun tidak merugikan orang lain, tetap berbahaya. Jin itu pasti meminta kompensasi yang merusak amal kita,” tegasnya.
Beliau juga mengingatkan betapa dalamnya neraka berdasarkan sebuah hadits, di mana batu yang dilemparkan membutuhkan waktu 70 tahun untuk sampai ke dasarnya.
“Itulah gambaran betapa dahsyat siksa neraka sehingga kita diperintahkan untuk takut kepadanya,” tambahnya.
Setelah membahas neraka, Ustadz Drajat melanjutkan ke ayat 25 yang menjelaskan kabar gembira bagi orang beriman dan berbuat kebajikan.
وَبَشِّرِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۗ كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًاۙ قَالُوْا هٰذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَاُتُوْا بِهٖ مُتَشَابِهًاۗ وَلَهُمْ فِيْهَآ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّهُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ٢٥
Artinya: ‘Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya.
Surga digambarkan sebagai tempat yang kekal dengan sungai mengalir, buah-buahan yang berlimpah, serta pasangan yang suci.
“Amal sholeh itu harus dilandasi iman. Orang yang dermawan sekalipun, jika tanpa iman, amalnya tidak akan diterima Allah. Karena itu, mulai dari hal kecil seperti membaca Bismillah dalam setiap aktivitas sangat penting agar amal kita bernilai di sisi Allah,” pesannya.
Selain menekankan amal sholeh, Ustadz Drajat juga memberikan peringatan agar umat Islam berhati-hati terhadap bid’ah. Menurutnya, bid’ah bagaikan sampah yang masuk ke aliran air, semakin lama akan menumpuk dan merusak kemurnian ajaran Islam.
“Islam yang dibawa Rasulullah itu murni. Kalau ajaran sudah bercampur dengan kepentingan pribadi dan kebiasaan baru yang tidak sesuai sunnah, maka umat bisa terjerumus. Karena itu, kita harus merujuk kembali ke ajaran Rasulullah,” tegasnya.
Kajian rutin ini diharapkan mampu menumbuhkan kembali keimanan jamaah PCM Ngampel serta mendorong mereka untuk selalu memperdalam ajaran Islam agar tidak mudah terjebak dalam praktik yang menjurus kepada bid’ah. (rio)
Kontributor : Ario Bagus Pamungkas, Editor : Abdul Ghofur