KENDAL, KENDALMU.OR.ID – SMK Muhammadiyah 3 (Muga) Weleri bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kendal menggelar penyuluhan bahaya narkoba dan rokok pada Senin–Selasa (8–9/12/2025).
Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi faktual kepada siswa mengenai risiko kesehatan, hukum, dan sosial akibat penyalahgunaan zat adiktif.
Kepala SMK Muga Weleri, Maulana Malik Ibrohim, mengatakan edukasi tersebut digelar untuk memperbarui pemahaman siswa terkait konsekuensi penggunaan narkoba dan rokok.
“Kami ingin memastikan siswa mendapatkan informasi yang jelas dan berbasis data, terutama soal dampak kesehatan dan konsekuensi hukum yang mungkin timbul,” ujarnya, Selasa (9/12/2025).
Ia menjelaskan, materi yang disampaikan meliputi gangguan fungsi organ, risiko mental, serta contoh kasus penyalahgunaan yang relevan bagi remaja.
Menurutnya, pengetahuan ini penting bagi siswa yang akan terjun ke dunia industri dan memerlukan kondisi fisik serta mental yang stabil. Pihak sekolah juga menegaskan bahwa edukasi akan dilakukan secara berkelanjutan sebagai dukungan terhadap program pemerintah, seperti Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), Sekolah Sehat, dan Gerakan Sekolah Bebas Asap Rokok.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMK Muga Weleri, Muhammad Baedhowi, menilai penguatan informasi mengenai bahaya narkoba dan rokok sangat diperlukan agar siswa memahami risiko secara langsung.
“Kami ingin siswa memiliki data yang akurat terkait bahaya yang ditimbulkan, sehingga mereka lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan,” katanya.
Baedhowi menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan sekolah dalam mencegah perilaku berisiko di kalangan pelajar. Ia berharap siswa dapat menerapkan materi penyuluhan untuk menilai situasi di lingkungan mereka serta mempertimbangkan dampaknya terhadap pendidikan dan masa depan.

Salah satu siswa kelas XI TKR 3, Faiz Izzarudin Friansyah, mengaku mendapatkan pemahaman baru mengenai bahaya narkoba dan rokok. Ia menyebut materi yang disampaikan narasumber mudah dipahami dan disertai contoh kasus yang konkret.
“Banyak informasi baru yang saya dapatkan, terutama soal dampak jangka panjang yang sebelumnya belum saya ketahui,” ujarnya.
Faiz berharap penyuluhan dapat terus dilakukan setiap tahun agar siswa memperoleh pembaruan informasi secara rutin. Menurutnya, keberlanjutan kegiatan ini akan membantu siswa lebih waspada terhadap pengaruh lingkungan.
“Penyuluhan yang dilakukan secara berkala membuat kami lebih siap menghadapi situasi di luar sekolah,” katanya. (fur)
