PATEAN, KENDALMU.OR.ID – Fenomena gerhana bulan kerap memikat perhatian banyak orang. Namun di masa lalu, sebagian masyarakat justru mengaitkannya dengan hal mistis dan menakutkan.
Berangkat dari keprihatinan itu, MI Muhammadiyah Pagersari, Kec. Patean Kendal menjadikan momen gerhana sebagai sarana pendidikan iman dan ilmu pengetahuan.
Sekitar 150 siswa kelas IV, V, dan VI bersama para guru mengikuti Sholat Gerhana Bulan berjamaah di sekolah, Senin dini hari (8/9/2025) mengikuti sholat gerhana bulan.
Sholat dimulai pukul 01.15 WIB dengan Ustadz Danang Priyo Munandar bertindak sebagai imam sekaligus khotib.
Sebelumnya, para siswa telah mendapatkan pembekalan pada Minggu malam (7/9/2025). Mereka belajar tentang proses terjadinya gerhana bulan, sekaligus tata cara sholat gerhana yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Dalam khutbahnya, Ustadz Danang menekankan bahwa gerhana bukanlah peristiwa menakutkan, melainkan tanda kebesaran Allah.
“Sholat gerhana adalah sunnah Nabi, tujuannya untuk mengingatkan kita agar lebih mendekat kepada Allah. Semoga anak-anak bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini dan tidak lagi percaya pada mitos yang melemahkan iman,” pesannya.
Kepala MI Muhammadiyah Pagersari, Mu’alimah, menambahkan bahwa fenomena alam bisa menjadi media pembelajaran akidah yang nyata.
“Anak-anak tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga langsung dari alam. Gerhana adalah bukti kekuasaan Allah. Kami berharap mereka mampu memaknainya sebagai pengingat kebesaran-Nya,” tuturnya.

Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari para orang tua. Salah satu wali murid, Erma Nuriyanti, menyebut pengalaman sholat gerhana akan membekas di hati anak-anak.
“Semoga mereka melihat keindahan sekaligus kekuasaan Allah dari fenomena ini. Saya yakin pengalaman pertama ini akan menjadi kenangan berharga,” ujarnya.
Dengan perpaduan antara ilmu pengetahuan dan nilai keimanan, MI Muhammadiyah Pagersari berhasil menjadikan gerhana bulan sebagai ajang pembelajaran yang utuh: bukan sekadar menyaksikan keajaiban langit, tetapi juga menumbuhkan kesadaran spiritual bagi generasi muda. (silo)
Kontributor : Susilo Sudarmanto, Editor : Abdul Ghofur