KEBUMEN, KENDALMU.OR.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah dinilai mampu memperkuat ekosistem pemberdayaan, khususnya dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
Program ini tidak hanya memberikan kepastian pasar dengan harga yang wajar bagi para petani, tetapi juga membuka peluang kerja yang signifikan untuk mengurangi kemiskinan.
Hal tersebut disampaikan oleh M. Nurul Yamin, Ketua Koordinator Nasional Makan Bergizi Muhammadiyah yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, pada acara Jambore Nasional I Jamaah Tani Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Gombong, Sabtu (20/9/2025).
“Dengan adanya program MBG, para petani mendapatkan kepastian pasar dengan harga yang wajar. Di sisi lain, program ini juga membuka peluang kerja yang signifikan untuk mengurangi kemiskinan, bila kelompok miskin mendapat ruang partisipasi untuk ikut bekerja di program strategis nasional ini” ujar Nurul Yamin.
Bagi Muhammadiyah, pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis merupakan implementasi konkret dari Memorandum of Understanding (MOU) antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Badan Gizi Nasional yang telah ditandatangani pada saat Sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 2024.
“Alhamdulillah, sampai saat ini program Makan Bergizi Gratis di lingkungan Muhammadiyah berjalan lancar,” ungkap Nurul Yamin.
Menurut Nurul Yamin, dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, Muhammadiyah menekankan pada tiga hal penting yang menjadi fondasi keberhasilan program, keamanan pangan; tata kelola profesional; dan ekosistem yang terintegrasi.
Muhammadiyah mengajak seluruh elemen, baik internal maupun eksternal, untuk bersama-sama menyukseskan program Makan Bergizi Gratis.
Di bawah koordinasi Koordinator Nasional (Kornas) dan Koordinator Wilayah (Korwil), Muhammadiyah yakin bahwa potensi yang ada dapat dimaksimalkan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Tidak hanya secara struktural, Muhammadiyah juga melibatkan berbagai potensi organisasi, termasuk Amal Usaha Muhammadiyah.
“Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) misalnya, juga akan dilibatkan dalam berbagai peran untuk mendukung ekosistem ini,” jelas Nurul Yamin.
Dari sisi akar rumput, Muhammadiyah akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti misalnya Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM), Jamaah Nelayan Muhammadiyah (JALAMU), Pelaku UMKM, dan Kelompok masyarakat lainnya
Keterlibatan mereka terutama difokuskan pada peran sebagai supplier bahan baku, sehingga menciptakan rantai nilai yang menguntungkan dari tingkat grassroot hingga implementasi program.
Meski demikian, Yamin menyatakan bahwa penyempurnaan sistem tata kelola program Program Makan Bergizi Gratis perlu terus dilakukan untuk meminimalisir resiko dan kelemahan yang ada, sehingga program yang didukung penuh oleh Muhammadiyah ini diharapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi katalis pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. (fur)