PURIN, KENDALMU.OR.ID — Dalam upaya memperkuat ukhuwah dan kesadaran sosial di kalangan umat Islam, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Purin menggelar Pengajian Ahad Pagi di halaman SD Muhammadiyah Purin, Patebon, Kendal, Ahad (19/10/2025).
Kegiatan tersebut menghadirkan Ustadz Drajad Maulana sebagai penceramah tunggal dengan mengusung tema “Keutamaan Orang Muslim.”
Dalam tausiyahnya, Ustadz Drajad Maulana menekankan bahwa seorang muslim sejati tidak hanya dikenal karena ibadahnya, tetapi juga karena peran sosialnya di tengah masyarakat. Ia mengingatkan pentingnya sikap empati, kepedulian, dan tanggung jawab terhadap sesama, khususnya terhadap orang yang sedang sakit atau wafat.
“Menjadi muslim berarti memiliki kepedulian terhadap sesama,” ujar Ustadz Drajad Maulana di hadapan ratusan jamaah yang hadir.
“Ketika kita menjenguk saudara yang sakit, niatkan untuk memberikan kegembiraan dan dukungan moril. Itu bukan sekadar kewajiban, tetapi wujud kasih sayang dan solidaritas yang bernilai besar di sisi Allah,” imbuhnya.
Beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga adab saat menjenguk orang sakit.
“Jangan sampai niat baik justru menjadi beban bagi mereka. Hindari suara keras dan perbincangan yang tidak perlu. Yang sakit butuh ketenangan dan doa, bukan keramaian,” tegasnya.
Selain itu, Ustadz Drajad juga menyinggung tanggung jawab seorang muslim terhadap jenazah. Ia menjelaskan bahwa mengurus jenazah — mulai dari memandikan, mengkafani, menyalatkan hingga memakamkan — merupakan fardhu kifayah, atau kewajiban kolektif yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan.
“Setelah semua proses pengurusan selesai, jangan lupakan hal yang paling utama: mendoakan jenazah. Doa dari sesama muslim adalah bekal terbaik bagi almarhum di alam kubur,” imbuhnya.
Di bagian akhir ceramahnya, Ustadz Drajad Maulana menekankan pentingnya kehadiran seorang muslim ketika mendampingi saudaranya yang berada di ambang kematian.
Menurutnya, tugas utama seorang pendamping bukan sekadar menemani, tetapi juga membantu agar orang yang sakit dapat menutup hidupnya dalam keadaan husnul khatimah.
“Bimbinglah saudara kita untuk mengucapkan لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ (Laa ilaaha illallah),” tutur Ustadz Drajad dengan suara lembut dan penuh penghayatan.
“Kalimat tauhid ini adalah kunci surga. Dengan mentauhidkan Allah di akhir hayat, semoga Allah mengampuni dosa-dosa mereka dan melapangkan jalan menuju rahmat-Nya.” (reni)
Kontributor : Landriana Nurmalita Maharani