KANGKUNG, KENDALMU.OR.ID– Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kangkung kembali menyelenggarakan Pengajian Ahad Pagi “An Nur” pada Ahad (23/11/2025) bertempat di SD IT Muhammadiyah Truko.
Ratusan jamaah dari berbagai kalangan memenuhi halaman sekolah untuk mengikuti pengajian yang rutin digelar setiap akhir pekan ini.
Pengajian kali ini menghadirkan KH. Abdul Jamil, mubaligh dari Pageruyung, dengan tema “Iman Adalah Cahaya.”
Dalam tausiyahnya, KH. Abdul Jamil menjelaskan perbedaan antara Islam dan Iman.
“Islam adalah pengakuan seseorang terhadap identitas agamanya. Namun, mengaku Islam belum tentu seseorang beriman jika tidak melaksanakan kewajibannya,” jelas KH. Abdul Jamil.
Menurutnya, iman adalah keyakinan seseorang terhadap ajaran agamanya. Orang non-muslim pun beriman terhadap ajaran agamanya.
“Bagi seorang Muslim, Iman tercermin dalam perilaku dan tindakan sesuai ajaran Islam serta ibadah yang dijalankan.” tegasnya
KH. Abdul Jamil merujuk pada Surah Al-Hujurat ayat 14, yang menegaskan bahwa pengakuan iman seseorang belum tentu masuk ke dalam hati sepenuhnya, melainkan baru sebatas tunduk secara lahiriah.

Ia juga menyinggung Surah An-Naml ayat 81, bahwa Nabi Muhammad tidak dapat membimbing orang yang “buta hati”, dan hanya orang yang beriman dapat merespons petunjuk Allah.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa orang yang beriman akan selalu diuji keimanannya.
“Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan begitu saja mengatakan ‘Kami telah beriman’ tanpa diuji? Resiko orang beriman diuji melalui kejujuran, kesabaran, dan keikhlasan, bahkan melalui musibah maupun anugerah besar,” tegasnya, merujuk Surah Al-Ankabut ayat 2.
KH. Abdul Jamil menambahkan, “Orang yang beriman akan tetap jujur meski tidak diawasi, tetap amanah meski tidak dipuji, dan tetap sopan meski sedang diuji. Mereka senantiasa bersabar menghadapi berbagai permasalahan.”
Selain aspek spiritual, pengajian ini juga dimanfaatkan sebagai ajang pengkaderan. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci oleh siswa-siswi SDITM/SMPITM, dibawakan oleh Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah. Para pedagang keliling yang berjualan di sekitar lokasi juga dipersilakan mengikuti pengajian untuk menambah ilmu dan mempererat silaturahim. (yani)
