PATEAN, KENDALMU.OR.ID — Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal menanam 150 bibit alpukat varietas Miki di lahan kritis Dukuh Rejosari, Desa Sidodadi, Kecamatan Patean, Kendal, Sabtu (22/11/2025).
Penanaman dilakukan oleh jajaran MLH dan turut melibatkan Lazismu Kendal, Majelis Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (MLHPB) PD Aisyiyah Kendal, jajaran Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Patean, Angkatan Muda Muhammadiyah, RSU Muhammadiyah Darul Istiqomah (RSDI) Kaliwungu, serta Forkopimcam Patean.
Program ini menjadi bagian dari rangkaian Milad ke-113 Muhammadiyah sekaligus langkah nyata memperbaiki lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Ketua MLH Kendal, Wasito, menegaskan bahwa penanaman alpukat dipilih karena manfaat ekologis dan ekonominya sangat besar.
“Alpukat memiliki akar tunggang dan akar lateral yang kuat, sehingga mampu menahan erosi di lahan miring. Ini bagian dari rehabilitasi lahan sekaligus pemberdayaan petani,” ujarnya.
Wasito menjelaskan, varietas Miki dipilih karena sangat sesuai dengan kondisi tanah di wilayah Patean. Varietas ini sudah terbukti adaptif di beberapa wilayah sekitar, termasuk daerah yang telah berhasil panen alpukat Pluwang.

Menurutnya, sistem perakaran alpukat akan membantu memperbaiki struktur tanah sehingga lebih stabil dan tidak mudah longsor.
Bibit yang ditanam sebanyak 150 batang di lahan seluas 1,5 hektare, milik 10 petani setempat. Bibit ditanam dengan jarak tujuh meter per batang. MLH merencanakan perluasan penanaman hingga lebih dari 500 batang pada tahap berikutnya.

“Lokasi penanaman sekarang masih tersebar. Ke depan akan dibuka lahan baru agar penanaman lebih masif,” kata Wasito.
Ia menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk kerja sama jangka panjang dengan para petani. MLH menyediakan bibit sekaligus pendampingan teknis, sementara petani menyediakan lahan dan pupuk.

“Selama ini petani hanya menanam jagung, cabai, atau sayuran musiman. Alpukat adalah tanaman tahunan yang memberi nilai ekonomi jauh lebih baik,” tegasnya.
Meski belum ada kesepakatan tertulis, pembagian hasil sudah disepakati secara lisan.
“Hasil panen dibagi 70 persen untuk petani. MLH mendapat 30 persen sebagai pendamping dan untuk pengadaan bibit selanjutnya. Untuk awal, kami membantu setengah ton pupuk kompos,” jelas Wasito.

Ketua Lazismu Kendal, Sutiyono, memastikan bahwa kegiatan ini disubsidi oleh Lazismu Kendal.
“MLH mengajukan proposal penanaman alpukat dan Lazismu mensubsidinya. Dana kegiatan ini memang menjadi hak MLH untuk pembelian bibit dan kebutuhan kegiatan,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Pemerintah Kecamatan Patean. Kasi Pemerintahan, Imam Supriyanto, menilai langkah Muhammadiyah sangat relevan untuk menjaga alam sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Kecamatan Patean wilayah rawan bencana. Penanaman alpukat ini langkah tepat untuk menjaga alam dan memberi manfaat langsung bagi warga,” katanya.

Imam berharap penanaman alpukat ini kelak menjadi sumber pendapatan baru bagi petani Dukuh Rejosari.
“Alhamdulillah, di Milad ke-113 Muhammadiyah bisa memberi kontribusi nyata melalui penanaman alpukat yang bermanfaat bagi lingkungan dan ekonomi,” tuturnya.
Dengan program ini, MLH Muhammadiyah Kendal tidak hanya melakukan penghijauan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi petani sekaligus mengubah lahan kritis menjadi lahan produktif dan lebih aman dari ancaman erosi dan longsor. (fur)
