BRANGSONG, KENDALMU.OR.ID – Bagi seseorang yang sudah mukallaf, mencintai Rasulullah SAW adalah wajib. Bahkan, cinta itu harus melebihi cinta kita kepada diri sendiri.
Pesan penuh ketegasan itu disampaikan oleh Ustadz Kholid Winandar saat mengisi Pengajian Ahad Pagi yang digelar Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Brangsong, Ahad (14/9/2025) di Masjid Darul Muttaqien, Brangsong.
Sekitar 60-an jamaah muslimin dan muslimat dari berbagai ranting se-Kecamatan Brangsong hadir dengan antusias.
Mereka menyimak uraian Ustadz Kholid, mubaligh muda asal Mijen, Semarang, yang menyampaikan banyak alasan mengapa seorang muslim harus mencintai Nabi Muhammad SAW. Salah satunya karena beliau adalah rahmatan lil ‘alamin.
“Seandainya Rasulullah tidak diutus untuk menyampaikan kebenaran Islam dengan penuh kesabaran, mungkin kita masih berada dalam kepercayaan nenek moyang, seperti animisme dan dinamisme,” jelasnya.
Menurut Ustadz Kholid, cinta kita kepada Rasulullah harus dibuktikan dengan tindakan nyata. Ia menyebutkan tiga wujud utama pembuktian cinta tersebut.
“Pertama, memperbanyak shalawat, sebagaimana perintah Allah dalam QS. Al-Ahzab ayat 56,” katanya mengutip QS. Al-Ahzab ayat 56,
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا ٥٦
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.”
Kedua, lanjutnya, menjaga warisan Rasulullah berupa Al-Qur’an dan As-Sunnah, dengan cara membaca, memahami, dan mengamalkannya, dan Ketiga, meneladani akhlak Rasulullah, terutama sifat pemaafnya.
“Jadilah pemaaf, dimulai dari lingkup keluarga. Belajarlah memaafkan pasangan kita, baik suami maupun istri,” pesannya.
Ketua PCM Brangsong, Ustadz Samsul Hidayat, menjelaskan, bahwa pengajian rutin pekanan PCM Brangsong untuk sementara dipusatkan di dua lokasi: Masjid Darul Muttaqien Brangsong dan Masjid Miftahul Huda di Ranting Tosari setiap Ahad pertama.
“Selain menjadi sarana thalabul ‘ilmi, pengajian ini juga menjadi ruang konsolidasi antarjamaah, baik dari cabang ke ranting maupun sebaliknya,” ujarnya.
Selain memperkuat iman jamaah, pengajian ini juga menumbuhkan kepedulian sosial. Dari jamaah terkumpul infaq sekitar Rp 800.000 yang akan dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan dakwah dan sosial PCM Brangsong.
Pengajian ditutup dengan ajakan reflektif dari Ustadz Kholid. “Sudahkah kita membuktikan cinta kita kepada Rasulullah ﷺ? Cinta bukan hanya di lisan, melainkan harus tampak dalam amal nyata,” pungkasnya. (hid)
Kontributor: Fahrudin Hidayat, Editor: Abdul Ghofur