WELERI.KENDALMU.OR.ID. Untuk meningkatkan mutu pengelolaan masjid dan pelayanan terhadap jamaah, Takmir Masjid Al Masyhudi Weleri, Kabupaten Kendal, mengadakan studi tiru manajemen masjid ke Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, salah satu masjid rujukan nasional dalam hal manajemen dana, program dakwah, hingga pelayanan jemaah.
Dipimpin oleh Koordinator Studi Tiru, Dr. H. Taufiq Pandan Winoto, S.H., M.Kn, kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari jajaran takmir serta kader muda yang disiapkan menjadi generasi penerus pengelola masjid.
Studi tiru ini berlangsung sehari penuh, Ahad (3/8/2025) dengan semangat kekeluargaan dan antusiasme untuk menimba ilmu langsung dari masjid yang dikenal dengan transparansi dan inovasinya dalam pelayanan umat.
Dalam kunjungan ini, para peserta mendalami sejumlah aspek penting pengelolaan masjid, antara lain, manajemen Masjid, yang mencakup sistem organisasi, kepemimpinan kolektif, dan budaya kerja yang profesional namun tetap bersandar pada nilai-nilai spiritual, pengelolaan keuangan, termasuk sumber pendapatan masjid dari infaq, wakaf, dan donasi jemaah yang dikelola secara transparan, serta strategi pengeluaran untuk operasional dan kegiatan sosial, program kegiatan, seperti pengajian, dakwah tematik, pendidikan agama anak dan remaja, serta kegiatan sosial yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, pemeliharaan dan kebersihan, untuk memastikan masjid tetap bersih, nyaman, dan layak digunakan setiap waktu, pelayanan jamaah, termasuk fasilitas wudhu yang modern, penitipan barang, ruang laktasi, dan akses yang ramah bagi musyafir dan difabel.

Menurut Dr. Taufiq, studi tiru ini bukan sekadar kunjungan, tetapi bagian dari ikhtiar membangun masjid sebagai pusat peradaban dan rumah besar umat Islam.
“Letak Masjid Al Masyhudi yang berada di jalur strategis Pantura menjadi potensi besar untuk menjadi masjid yang ramah bagi musyafir. Kita ingin belajar bagaimana Jogokariyan menjawab kebutuhan zaman dengan tetap berpijak pada nilai-nilai Islam,” ujarnya.
Kegiatan ini juga disemarakkan dengan kehadiran H. Maberur Ghozali, tokoh Muhammadiyah Weleri yang memberikan tausiyah singkat sekaligus menegaskan pentingnya ukhuwah Islamiyah dan keberlanjutan dakwah melalui masjid.

Ia menyampaikan bahwa masjid hari ini tak cukup hanya menjadi tempat salat, tapi juga harus menjadi pusat pembinaan umat dan pelayanan sosial yang hidup.
Suasana kebersamaan semakin terasa saat seluruh peserta bersama-sama menyanyikan lagu Sang Surya, mars kebanggaan Muhammadiyah, dan Yalal Wathan, lagu yang mengobarkan semangat cinta tanah air.
Studi tiru ini diharapkan menjadi titik tolak perubahan besar di Masjid Al Masyhudi, yang tidak hanya menguatkan manajemen internal masjid, tetapi juga memperluas perannya sebagai pelayan umat dan perekat sosial lintas generasi.(lis)
Kontributor : Sulis Mardiyono. Editor : Abdul Ghofur