KENDAL, KENDALMU.OR.ID – Pemerintah Kabupaten Kendal resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pelaku usaha di Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Manifurneka, Kamis (20/11/2025) di Pendopo Kendal.
Penandatanganan ini menjadi langkah strategis bagi daerah dalam memperkuat sinergi industri dan peningkatan kualitas tenaga kerja.
Usai penandatanganan, Pemkab Kendal meluncurkan Layanan Terkini Informasi dan Ketenagakerjaan (TIKA), inovasi terbaru Disnaker Kendal yang bertujuan mempercepat akses warga terhadap peluang kerja, perlindungan tenaga kerja rentan, serta edukasi bagi calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Acara tersebut dihadiri para asisten Sekda Kendal, jajaran OPD, para camat, Ketua BKK SMK se-Kendal, serta para pengusaha KIK.
Plt Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari, yang menyampaikan sambutan Bupati Kendal, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan titik penting dalam pembangunan ketenagakerjaan di Kendal.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kendal, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pelaku usaha atas komitmen kuat sehingga MoU dan PKS dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Agus mengungkapkan, sebanyak 23 universitas telah siap menjalin kemitraan dengan Pemkab Kendal untuk menyiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan industri.

“Di balik penyerapan tenaga kerja, ada wajah-wajah keluarga yang menggantungkan harapan. Itulah mengapa kerja sama ini penting,” tegasnya.
Ia menambahkan, generasi muda Kendal harus mendapatkan akses pendidikan yang relevan agar mampu bersaing. Pemkab juga menyiapkan kerja sama lanjutan dengan Polifurnika sebagai bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan mendukung program unggulan Satu Desa Satu Sarjana, melalui pendidikan setara D1 yang berorientasi kebutuhan industri.
“Generasi muda Kendal harus mendapatkan pendidikan yang relevan dan berkualitas agar mampu bersaing di pasar kerja,” katanya.
Agus menegaskan bahwa pemerintah ingin hasil nyata, bukan sekadar seremoni.
“Kami ingin lulusan yang kompeten, kerja sama yang konkret, dan ekosistem ketenagakerjaan yang produktif bagi masyarakat,” tambahnya.
Peluncuran Layanan TIKA menjadi sorotan utama dalam kegiatan ini. Inovasi Disnaker Kendal tersebut dirancang untuk mempercepat layanan informasi lowongan kerja, Perlingdungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Program Rumah Aman Kartika, dan Antisipasi Pidana Perdagangan Orang, dan Perlindungan Pekerja Rentan.

Kepala Disnaker Kendal, Cicik Sulastri, melaporkan bahwa saat ini 14 perusahaan di KIK telah resmi bekerja sama dengan Pemkab dalam penyiapan hingga penempatan tenaga kerja.
“Kerja sama ini juga menjadi bagian dari upaya mewujudkan visi–misi Bupati Kendal: satu desa satu sarjana,” ujarnya.
Ia menyebut, sudah terdapat 51 mahasiswa Polifurnika yang biaya pendidikannya ditanggung melalui CSR perusahaan, dan setelah lulus langsung ditempatkan di dunia kerja. Selain itu, Disnaker Kendal juga menjalin kerja sama internasional.
“Kami bekerja sama dengan Jepang untuk pendidikan calon tenaga kerja, terutama pelatihan bahasa. Setelah selesai, mereka disiapkan untuk bekerja di Jepang,” terangnya.
Terkait Layanan TIKA, Cicik menjelaskan bahwa layanan tersebut akan ditempatkan langsung di desa-desa agar masyarakat lebih mudah mengakses informasi ketenagakerjaan. Disnaker telah memberikan Bimbingan Teknis kepada 150 admin desa/kelurahan, dan sisanya dijadwalkan menyusul pada 2026. (fur)
