KENDAL, KENDALMU.OR.ID — Sebanyak 97 mudhohi dan calon mudhohi dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kendal hadir dalam Mudhohi Gathering yang digelar Lazismu Kendal, Ahad (7/9/2025).
Acara tersebut digelar oleh Lazismu Kabupaten Kendal sebagai ajang silaturahmi dengan para mudhohi (shohibul qurban/pemilik hewan qurban) maupun calon mudhohi yang menitipkan hewan qurbannya melalui Lazismu.
Kegiatan ini berlangsung serentak di dua lokasi, yakni Aula Ahmad Dahlan lantai 3 Gedung Dakwah PDM Kendal dan Rumah Makan Stasiun Sukorejo.
Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Kendal, Jayuri, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat yang terus memberi kepercayaan kepada Lazismu.
Ia menegaskan, program qurban yang dikelola Lazismu memiliki visi pemerataan.
“Banyak daerah yang berlimpah daging qurban, sementara ada wilayah yang sangat minim. Melalui Qurban Tepian Negeri, Lazismu Kendal ingin menghadirkan kebahagiaan Iduladha hingga ke pelosok. Selain itu, dengan inovasi Rendangmu, daging qurban bisa diolah menjadi produk tahan lama dan mudah didistribusikan,” ujarnya.
Sementara itu Manajer Lazismu Kendal, Suprapto, melaporkan bahwa seluruh proses penyembelihan dilakukan sesuai syariat dengan melibatkan tim profesional.
Ia juga menayangkan video dokumentasi penyembelihan hewan qurban dan produksi Rendangmu, yang kini telah mendapat sertifikasi halal dari MUI.

Ketua PDM Kendal, KH. Ikhsan Intizam, turut hadir memberi motivasi. Ia mengapresiasi Lazismu yang dinilai mampu mengelola amanah qurban secara transparan dan profesional.
“Sebanyak Rp8,1 miliar dana qurban telah dipercayakan kepada Lazismu Kendal. Ketika kebaikan dikelola bersama secara terorganisir, manfaatnya akan jauh lebih besar dibandingkan bila dilakukan sendiri-sendiri,” jelasnya.
Acara kemudian berlanjut dengan sesi tanya jawab interaktif, memberi ruang bagi peserta untuk berdiskusi langsung dengan pengelola Lazismu.
Selain mempererat hubungan dengan para mudhohi, kegiatan ini juga menjadi refleksi atas tantangan distribusi daging qurban di Indonesia.
Studi menunjukkan bahwa distribusi masih kerap menghadapi kendala ketercakupan, kerapihan, hingga keadilan.
Keterbatasan infrastruktur membuat banyak wilayah terpencil, pulau kecil, hingga daerah perbatasan tidak merasakan kebahagiaan Iduladha. Sementara di kota besar, sebagian masyarakat justru menerima daging berlebih. Ketimpangan ini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dijawab melalui inovasi model distribusi, penguatan jaringan relawan, hingga pemanfaatan teknologi digital.
Masalah lain adalah kerapihan tata kelola. Di sejumlah tempat, pencatatan penerima manfaat masih dilakukan manual, rawan tumpang tindih, dan berpotensi menimbulkan konflik sosial. Keadilan distribusi pun belum sepenuhnya terwujud, karena seringkali pihak yang lebih membutuhkan justru terlewatkan.
Di sinilah peran Lazismu Kendal dengan inovasi seperti Rendangmu dan Qurban Tepian Negeri. Produk olahan qurban memungkinkan distribusi lebih merata hingga ke wilayah terpencil, sekaligus memperpanjang daya simpan daging.
Dengan adanya Mudhohi Gathering ini, Lazismu Kendal berharap sinergi dengan masyarakat semakin kuat, sehingga manfaat qurban dapat dirasakan lebih luas dan menjangkau daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh.