ROWOSARI.KENDALMU.OR.ID. Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Jatipurwo, Rowosari, Kendal mewarnai perayaan tahun baru 1446 H dengan membangun masjid baru, Miftahul Jannah.
Masjid tersebut dibangun, karena masjid lama yang tidak jauh dari masjid baru usianya lebih dari 40 tahun.
Ketua PRM Jatipurwo, Abdul Rohman mengatakan, sebetulnya PRM Jatipurwo sudah punya masjid yang tidak jauh jaraknya dengan masjid yang sedang dibangun.
“Namun masjid yang lama usianya lebih dari 40 tahun, dan apabila direnovasi juga akan menghabiskan dana yang besar,” kata Rohman saat dihubungi via telephone oleh kendalmu.or.id, Senin (8/7/2024).
Dia menjelaskan, masjid yang lama masih tetap digunakan sebagaimana biasanya untuk jamaah sholat 5 waktu, rapat, dan kegiatan lain yang bertujuan memakmurkan masjid.
“Sambil membangun masjid yang baru, kami masih memanfaatkan masjid lama sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Menurut Ketua PRM Jatipurwo, Masjid Miftahul Jannah dibangan di atas tanah seluas 400 m2, dari 700 m2 yang dimiliki, dan pembangunannnya dilakukan secara bertahap.
“Sebagai modal awal kami menyiapkan anggaran 200 juta untuk anggaran lebih lanjut kami siap berbagi infaq dengan warga Muhammadiyah dan kaum muslimin, Dan Al hamdulillah kemarin di acara peletakan batu pertma terkumpul infaq lebih dari 700 juta, ” ungkapnya.
Abdul Rohman mentargetkan, pembangunan Masjid Miftahul Jannah akan selesai 3 tahun ke depan.
“Setelah masjid Miftahul Jannah ini selesai dibangun dan dimanfaatkan, masjid lama kita bongar untuk area parkir dan lainnya yang lebih bermaanfaat,” imbuh Abdul Rohman.
Sementara itu Wakil Ketua PDM Kendal, Romanto Pribadi saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Miftahul Jannah mengatakan, salah satu media dakwah Muhammadiyah adalah masjid.
“Masjid berfungsi sebagai pusat pembinaan akidah umat, tempat mengembangkan ke-Islaman dan aktivitas keumatan yang sensitif terhadap masalah serta dinamika kehidupan masyarakat,” kata Romanto, Ahad (7/7/2024).
Dia mengungkapkan, Muhammadiyah banyak memiliki masjid dan musholla sebagai ladang berbuat amal sholeh, berorientasi pada nilai-nilai religius bagi umat.
“Seluruh masjid milik Muhammadiyah insya Allah dijadikan sebagai pusat ibadah sholat 5 waktu, kegiatan kerohaniahan, dan aktivitas dakwah lainnya,”
Menyinggung tahun baru 1446 H, Rohmanto menilai pentingnya memaknai sebagai momentum untuk melakukan perubahan diri ke arah yang lebih baik.
“Tahun baru Hijriyah sebagai sebagai refleksi bagi kita karena memberi makna perubahan maupun transisi dalam meraih kehidupan yang lebih baik serta menjadi pribadi yang lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wataala,” ungkapnya. (fur)