BOJA.KENDALMU.OR.ID. Keinginan atau angan-angan manusia dalam konteks dunia tidak terbatas, sedangkan kemampuan untuk memuaskan atau mendapatkan keinginan tersebut terbatas. Dengan demikian, ketika angan-angan seseorang tidak dapat dipenuhi maka akan muncul kecenderungan untuk mencari alternatif lain untuk mendapatkan keinginan tersebut.
Berbeda dengan angan-angan orang-orang sholeh yang telah menyadari, bahwa mengejar dunia tidak akan ada puasnya, sedangkan mengejar akhirat akan memperoleh ketentraman batin.
“Ketika orang sholeh mengejar kepentingan akhirat, Allah Ta’ala berjanji akan memberikan keuntungan dan keberkahan dalam kehidupan di dunia,” kata Ustadz ketika menyampaikan pengajian Ahad Pagi PCM Boja, Ahad (26/5/2024).
“Lantas apa angan-angan orang sholeh selama beribadah di dunia ?” tanya Ustadz Solikin.
Ia mengungkapkan, ada tiga hal yang menjadi keinginan, angan-angan orang-orang sholeh, yaitu ketika dia meninggal, sangat berharap agar jenazahnya segera diantar ke liang lahat, kuburan.
“Orang-orang shalih ketika meninggal, berkeingin segera di bawa ke kuburannya,” katanya mengutip hadits Nabi, ‘Jika jenazah diletakkan lalu dibawa oleh para laki-laki di atas pundak mereka, maka jika jenazah tersebut termasuk orang shalih (semasa hidupnya) maka dia berkata, “Bersegeralah kalian (membawa aku)!” Jika ia bukan orang shalih, dia akan berkata, “Celaka, kemana mereka hendak membawanya ?” Jeritan jenazah itu akan didengar oleh setiap makhluk kecuali manusia. Seandainya manusia bisa mendengarnya, tentu mereka akan pingsan.
Bagi orang-orang sholeh yang meninggal dan masih berada di alam kubur kemudian bisa menjawab pertanyaan dua malaikat kemudian datang kabar gembira dari Allah, bahwa dia termasuk penghuni surga, maka hamba tersebut memohon agar hari kiamat dipercepat kedatangannya , berdo’a agar hari kiamat segera datang, atau dipercepat.
“Itu adalah angan-angan orang shalih setelah melihat tempatnya di surga, padahal hari kiamat adalah hari yang tersulit dan terberat bagi manusia. Ini sangat berbeda dengan kaum munafik dan orang orang kafir,” ungkapnya.
Ustadz Solikin melanjutkan, angan-angan orang sholeh ketiga adalah keinginan mati syahid.
“Mati syahid dalam Islam berarti kematian yang dilakukan dengan syahid, yaitu kematian yang dilakukan dalam keadaan beriman dan berjuang di jalan Allah,” katanya.
Diterangkan, kematian syahid tidak hanya terbatas pada kematian di medan perang, tetapi juga mencakup kematian di berbagai situasi lainnya yang dianggap sebagai syahid, seperti kematian karena wabah, sakit perut, atau tenggelam.
“Kematian syahid dianggap sebagai kemuliaan dan memiliki keuntungan yang lebih baik dibandingkan dengan kematian biasa. Orang yang mati syahid dianggap sebagai syuhada dan dijamin tempat istimewa di sisi Allah,” ujarnya.