NGAMPEL. KENDALMU.OR.ID. Adzan adalah seruan untuk memanggil umat Islam melaksanakan salat, yang dikumandangkan lima kali sehari.
Secara etimologis, adzan berasal dari bahasa Arab yang berarti “pemberitahuan” atau “seruan”.
Dalam sejarah, adzan pertama kali diperkenalkan oleh Nabi Muhammad SAW setelah menerima inspirasi dari mimpi Abdullah bin Zaid dan disampaikan kepada Bilal bin Rabbah sebagai muadzin pertama
Adzan berfungsi sebagai penanda masuknya waktu salat fardhu dan merupakan simbol persatuan bagi umat Islam di seluruh dunia.
Sejarah adzan dimulai pada tahun kedua Hijriyah ketika Nabi Muhammad SAW mengumpulkan para sahabat untuk mencari cara memanggil umat Islam melaksanakan sholat.
Berbagai usulan diajukan, seperti menggunakan bendera, lonceng, atau menyalakan api, tetapi semua ditolak oleh Rasulullah karena kurang efektif.Akhirnya, Abdullah bin Zaid bermimpi tentang seruan adzan dan menyampaikannya kepada Rasulullah.
Beliau menyetujui dan menunjuk Bilal bin Rabah sebagai muadzin pertama untuk mengumandangkan adzan.
“Umar bin Khattab pernah meminta kepada Rasulullah agar dirinya dapat menggantikan Bilal bin Rabah dalam mengumandangkan adzan,” ungkap Ustadz Mustofa di Pengajian Ahad Pagi Al Ikhlas PCM Ngampel (4/11/2024) di aula Kec. Ngampel.
“Namun, Rasulullah menolak permintaan tersebut dan memilih Bilal karena suaranya yang lebih lantang dan merdu. Bilal adalah muadzin pertama yang dikenal dengan panggilan “Muadzin Rasul” dan memiliki kedudukan istimewa di hati umat Islam,” ungkapnya lagi.
Setelah wafatnya Rasulullah, lanjut Ustadz Mustofa, Bilal merasa sangat kehilangan dan enggan melanjutkan adzan, hingga Umar membujuknya untuk kembali mengumandangkan adzan terakhir di Madinah, yang mengundang tangis semua yang mendengarnya. (fur)