RINGINARUM.KENDALMU.OR.ID. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng, KH. Tafsir melakukan grounbreaking pembangunan Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) 4 Ringinarum, Kendal.
Grounbreaking tersebut sebagai penanda dimulainya pembangunan fasilitas pendidikan TK ABA 4 Ringinarum yang mendukung penguatan karakter anak sejak dini.
Turut serta grounbreaking antara lain Ketua PDM Kendal, KH. Ikhsan Intizam, dan Ketua PCM Ringinarum, Sobirin.
KH. Tafsir dalam tausiahnya menyampaikan pentingnya mengetahui hakekat pendidikan pertama, yakni rahim ibu sebagai ruang kelas.
“Hakekat pendidikan pertama bukan di TK, KB, dan PAUD, tapi hahim ibu sering disebut sebagai ruang kelas karena merupakan tempat di mana janin mengalami pembelajaran awal,” kata Tafsir, Ahad (15/12/2024).
Selama kehamilan, lanjut Ketua PWM Jateng, janin dapat merasakan rangsangan dari luar, seperti suara dan sentuhan, serta merespons emosi ibu.
“Oleh karena itu, pendidikan anak sebaiknya dimulai sejak dalam kandungan dengan perhatian khusus kesehatan janin melalui sikap dan prilaku ibu, bapaknya dan lingkungannya, karena janin di rahim mulai menerima rangsangan yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan spiritualnya. Proses ini penting karena pada usia tertentu, indera seperti pendengaran dan penglihatan sudah mulai berfungsi, memungkinkan janin untuk merasakan dan belajar dari lingkungan sekitar,” bebernya.
KH. Tafsir juga mengungkap siklus kehidupan setiap 40 hari di kandungan seorang ibu.
“40 hari pertama berupa alaqoh, segumpal darah sebagai perkembangan janin setelah fase nutfah (sel telur yang dibuahi-red). Proses penggumpalan darah butuh waktu 40 hari,” katanya.
Setelah gumpalan darah, lanjutnya, pada 40 hari ke dua berubah menjadi segumpal daging, mudghah.
“Pada 40 hari ke tiga muncul idhoma lahma, tulang terbungkus daging. berarti “segumpal daging,” yang menggambarkan tahap di mana janin telah berkembang menjadi bentuk yang lebih kompleks dan mulai memiliki struktur tubuh yang jelas,” katanya lagi.
Dalam konteks tersebut muncul akulturasi, dimana adat jawa kehamilan dalam usia 4 bulan diadakan slametan, karena pada fase ini fisik manusia di rahim selesai.
Menurut Kyai Tafsit, selamatan kehamilan pada usia 4 bulan, yang sering disebut syukuran, merupakan tradisi dalam masyarakat Muslim, terutama di Jawa.
“Dalam Islam, peringatan ini tidak wajib tetapi diperbolehkan jika mengandung unsur kebaikan seperti doa dan sedekah, karena pada usia ini, ruh ditiupkan ke janin, sehingga banyak orang merayakannya sebagai ungkapan syukur kepada Allah,” ungkapnya.
Namun, Kyai Tafsir mengingatkan, penting untuk memastikan bahwa acara tersebut tidak mengandung unsur bid’ah atau praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Menurutnya, Al Qur’an menekankan pentingnya mendidik anak sejak dini, dengan merujuk pada kemampuan pendengaran dan penglihatan janin yang sudah ada sejak usia empat bulan
Di akhir tausiah, Tafsir berharap pembangunan gedung TK ABA 4 Ringinarum di Desa Ngawensari segera dimulai dan cepat selesai sehingga anak-anak didik dapat belajar dengan nyaman dan melahirkan generasi unggul. (fur)
Infaq Pembangunan Gedung TK ABA 4 Ringinarum dapat ditransfer ke Rekeening 771778884 a/n Lazismu KL Aisyiyah