WELERI. KENDALMU.OR.ID. Perkembangan perguruan tinggi Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Kendal Batang (Umkaba) terus berlanjut dan tahun ini mulai dibuka Program Pendidikan Ulama’ Tarjih Muhammadiyah (PPUTM) Fakultas Agama Islam (FAI), sebuah program yang diperuntukkan bagi kader – kader muda Muhammadiyah lulusan SMA/SMK/MA dan Pondok Pesantren.
PPUTM adalah sebuah perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah yang berkualitas sebagai upaya menyiapkan dan mewujudkan kader-kader ulama dan zuama Muhammadiyah Aisyiyah.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal, Ikhsan Intizam mengatakan, PPUTM UMKABA sebagai salah satu program studi untuk mempersiapkan kader-kader ulama’ yang memiliki kapabilitas, kredibilitas di bidang uluumud diin, dakwah, ilmu pengetahuan umum, pendidikan, dan kewirausahaan.
“Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah adalah bagian dari Amal Usaha Muhammadiyah dengan program khusus yang mendidik dan mempersiapkan ulama tarjih Muhammadiyah yang berkompeten dalam bidang keulamaan, keilmuan, da’wah tafaquh fi ad-Diin, pendidikan dan kepemimpinan Islam “ kata Ikhsan dalam acara Sosialisasi Ma’had Jami’ah Umkaba pada Ahad (1/10) di Ma’had Umkaba Ngasinan, Weleri, Kendal.
Dijelaskan, PPUTM UMKABA bersinergi dengan Fakultas Agama Islam (FAI) PPUT dan FAI memiliki kurikulum yang saling terintegrasi dan komprehensif.
“PPUT menawarkan kurikulum yang mencakup berbagai aspek keilmuan seperti tafsir, hadis, fiqh, dan sejarah Islam. Sedangkan FAI, yaitu Pendidikan Agama Islam untuk menghasilkan guru-guru agama yang mampu mengajar dan mendidik siswa-siswa dalam memahami ajaran Islam, sehingga apabila mahasiswa PPUT lulus mendapat gelas S1” ungkapnya.
Sementara itu salah satu dosen PPUTM, Endi Prasetyo mengatakan setiap tholabah (mahasiswa-red) PUTM wajib menyelesaikan 234 SKS yang ditempuh melalui tiga pola pembinaan.
“Pola pembinaannya melalui aspek ruhiyah bathiniyyah, pola pembinaan dakwah dan pergerakan, serta pembinaan ilmiah dan intelektual” katanya.
Diterangkan, ruhiyah bathiniyyah disusun dalam berbagai kegitan sebagai usaha pembentukan jiwa tholabah, seperti sholat jamaah, sholat lail, sholat dhuha, puasa Senin dan Kamis, tadarus Alqur’an. Pola pembinaan dakwah dan gerakan disusun dalam program pelatihan dakwah dalam bentuk workshop, seminar, praktek dakwah , khatib jum’ah, mengajar TPA, dan mubaligh hijrah. Pembinaan ilmiah dan intelektual disusun dalam program perkuliahan dengan menggunakan pendekatan kajian kitab sebagaimana berlaku di pondok-pondok pesantren dan pendekatan ceramah/diskusi, tugas mandiri dan kelompok sebagaimana berlaku di perguruan tinggi.
“Dengan demikian sistem pendidikan di PUTM merupakan perpaduan antara sistem pondok pesantren yang clasikal, seperti sorogan (menyodorkan kitab ke kyai-red) dan bandongan (kyai/ustadz membaca kitab dan menterjemahkan, menerangkan secara rinci dan santri mendengarkan, menyimak dan mencatatnya-red) dan juga sistem perguruan tinggi modern, sehingga diharapkan melahirkan karakteristik khusus yang mandiri” bebernya.
Sedangkan anggota BPH Umkaba, Moechammad Noer Agoes Hidayat, meminta kepada seluruh stakeholder Muhammadiyah di Kendal menjadikan Ma’had Jami’ah Umkaba sebagai prioritas program yang dilaksanakan.
“Kita saatnya memunculkan kader-kader ulama di semua tingkatan, dari daerah, cabang dan ranting” kata Agoes.
Untuk mewujudkan program prioritas tersebut, lanjutnya, harus bersinergi dengan berbagai pihak baik majelis, lembaga dan Lazismu.
Acara sosialisasi ma’had jami’ah Umkaba diikuti oleh 85 peserta utusan dari seluruh PCM dan Kepala Kantor Layanan Lazismu se Kab. Kendal. (fur)