WELERI.KENDALMU.OR.ID Menutup tahun 2024 jajaran ta’mir Masjid Al Huda Muhammadiyah Penaruban, Weleri,Kendal periode 2024-2028 dikukuhkan melalui sebuah prosesi pelantikan.
Mereka yang dikukuhkan terdiri Ketua Takmir Syaefudin Maskuri, Wakil Ketua H. Subakir, Sekretaris Waluyo Hadi, dan Bendahara Muh. Barokah.
Mereka dikukuhkan bersama jajaran takmir sesuai dengan bidangnya.
Jajaran Takmir dikukuhkan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam mengelola kegiatan masjid, karena takmir masjid memiliki peran penting dalam memakmurkan masjid dan menjaga hubungan baik dengan jamaah serta masyarakat sekitar.
Mereka dikukuhkan oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Weleri, H. Ali Mu’zi.
“Takmir masjid merupakan sekelompok orang yang diberi amanat untuk mengelola dan meramaikan masjid dengan kegiatan keagamaan,” kata Ali Mu’zi, Selasa malam (31/12/2024) di serambi Masjid Al Huda.
Dia menerangkan, takmir berarti pengurus masjid, yang bertanggung jawab atas berbagai aktivitas yang berkaitan dengan fungsi masjid sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan sosial umat Islam.
Ali Mu’zi menilai Masjid Al Huda didukung dengan berbagai fasilitas yang memadai untuk kegiatan ibadah dan sosial, seperti ruang untuk pengajian, tempat wudhu yang nyaman, dan area parkir yang luas.
“Bahkan tersedianya penginapan untuk para musafir dengan ruang pendingin (AC-red) yang belum tentu dimiliki oleh masjid lain,” ujarnya.
![](http://kendalmu.or.id/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250101-WA00041-300x199.jpg)
Di bidang infaq dan shadaqah, lanjut Ali Mu’zi, Masjid Al Huda setiap Jum’at mampu mengumpulkan dana antara 5 sampai 6 juta yang digunakan untuk kemakmuran masjid dan jamaahnya, sehingga mereka yang memanfaatkan masjid Al huda merasa nyaman dan terlayani dengan baik.
PCM Weleri berharap jajaran takmir mampu menjadikan masjid Al Huda sebagai media dakwah, dan wahana edukasi bagi jamaah, dengan menyelenggarakan program-program pembinaan keislaman dan kepemimpinan yang efektif sehingga keberadaan masjid makmur dan memakmurkan jamaahnya.
“Ke depan Masjid Al Huda Penaruban diharapkan segera menuju masjid percontohan di Kecamatan maupun Kabupaten,” pintanya.
Sedangkan Ketua Takmir Al Huda, Syaefudin Maskuri menyebut masjid ini sebagai masjid ampiran, karena selain terletak di pinggir jalan raya juga berdekatan dengan tol, sehingga mereka yang mampir di Masjid Al Huda terkesan terhadap fasilitas masjid maupun pelayanannya.
“Disebut sebagai masjid ampiran karena hampir 60% jamaah sholat adalah orang-orang yang bepergian keluar jalan exit tol Weleri dan mampir di masjid Al Huda,” kata Maskuri.
Menurutnya, masjid ampiran musafir, seperti Masjid Al Huda memiliki peran yang sangat penting bagi musafir, terutama dalam konteks keagamaan dan sosial.
“Bagi musafir yang mampir di masjid ini sangat penting untuk menjaga spiritualitas dan kedekatan dengan Allah, meskipun mereka sedang dalam perjalanan,” ujarnya.
Maskuri mengajak kepada seluruh jajaran takmir Masjid Al Huda untuk bersatu, bersama-sama menjaga kesucian masjid, memakmurkan jamaah dengan pelayanan prima. (andre)