BANDUNG.KENDALMU.OR.ID. Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas mengingatkan tiga isu krusial hasil Muktamar ke 48 Muhammadiyah di Surakarta.
Ketiga isu tersebut menurut Busyro, yaitu keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal.
Hal tersebut disampaikan dalam Training of Trainers secara daring pada Sekolah Hak Asasi Manusia (SHAM), Sabtu (5/10/2024) di Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB).
“Pada isu-isu seperti ini, seharusnya menjadi isu bersama yang lintas organisasi, lintas kampus, dan seterusnya,” katanya.
Dikutip dari Muhammadiyah.or.id, PP Muhammadiyah sebagaimana Khittah Denpasar tahun 2022, di poin ketiga Muhammadiyah menempatkan diri sebagai organisasi yang terbuka menjalin kerja sama untuk kebaikan, khususnya dalam membangun Indonesia.
Sikap terbuka untuk menjalin kerja sama ini juga berlaku di bidang hukum dan hak asasi manusia. Busyro menjelaskan, kerja sama yang dibangun oleh Muhammadiyah dengan berbagai pihak di bidang hukum dan HAM bisa dari berbagai sisi, mulai dari riset atau penelitian sampai terjun ke lapangan.
Secara khusus menyoroti tentang masalah hukum, HAM, dan kebijakan publik di Indonesia yang menurutnya masih sarat kecacatan, dia berharap Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) untuk ikut urun rembug melalui penelitian yang hasilnya applicable.
“Kampus-kampus Muhammadiyah diharapkan untuk membantu, termasuk juga bersama AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah) penting untuk bagaimana mendapatkan konsep dan perspektif yang jelas untuk melihat HAM dengan basis keislaman,” tuturnya.
Oleh karena itu, Busyro mendukung diselenggarakannya acara Workshop dan ToT Sekolah HAM yang melibatkan PTMA dan AMM. Semoga gerakan ini semakin masif di berbagai wilayah untuk membangun kesadaran berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
Sementara itu, Ketua Majelis Hukum dan HAM (MHH) PP Muhammadiyah, Trisno Raharjo menyampaikan Sekolah HAM ini dirancang untuk membangun perspektif HAM dapat diimplementasikan bersama, termasuk diantaranya melalui advokasi hukum.
Pada kesempatan ini Trisno menyampaikan terima kasih kepada MHH Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jabar yang secara kolaboratif dengan MHH PP Muhammadiyah untuk menyelenggarakan agenda ini, sehingga perspektif HAM dapat diimplementasikan bersama.
Trisno menambahkan, kegiatan serupa juga sudah diselenggarakan di wilayah lain seperti Jawa Timur, dan direncanakan juga akan diselenggarakan di wilayah-wilayah lain.