PATEAN. KENDALMU.OR.ID Tim Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyh 2 Patean, Kab. Kendal yang terdiri tiga siswa, yakni Airin Kusuma Cahya, Azmah Mufariddah, dan Septiana Rahmawati masuk peringkat 6 dalam Olimpiade Muhammadiyah Berkemajuan Nasional (OMBN) tingkat Provinsi, dan sesuai ketentuan mereka berhak melaju ke tingkat nasional katagori Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ) SMA/SMK/MA dalam ajang Olimpiade Muhammadiyah Berkemajuan Nasional (OMBN) tingkat Nasional 2025.
Diketahui OMBN sebagai ajang kompetisi tahunan di samping Olimpide Ahmad Dahlan (Olympicad) yang pelaksnaannya dilakukan secara berselang-seling.
OMBN merupakan ajang untuk mengembangkan bakat dan minat siswa, guru kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen & PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Panitia Penyelenggara Forum Guru Muhammadiyah.
Melalui berbagai cabang lomba, peserta akan diuji kemampuan, gagasan, dan keterampilannya dalam
memecahkan masalah, serta kemampuannya membangun jaringan dalam bidang pendidikan.
Sesuai pedoman materi lomba MFQ memuat pemahaman atau pendalaman Al Qur’an dengan penekanan pada pengungkapan ilmu Al Qur’an dan pemahaman kandungan ayat dalam bentuk cerdas cermat yang terdiri 3 orang dan salah satu anggota tim sebagai juru bicara, dengan materi pokok meliputi unsur Akidah, Akhlak, Al-Qur’an Hadits, Tarikh, Bahasa Arab dan menerjemahkan Al-Qur’an danHadits.
Namun guru pembimbing Tim MFQ Putri MA dan MTs Muh 2 Patean, Ustadzah Asma’ Rofahiyah mengungkapkan soal-soal atau pertanyaan yang disampaikan kepada peserta tidak sesuai dengan ekspektasi, terkesan implementatif nilai-nilai Al qur’an dan hadits dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
“Anak-anak menyampaikan kepada kami, materi lomba hampir tidak sesuai apa yang mereka pelajari. Soal atau pertanyaan dijawab dengn logika, tidak perlu belajar khusus, karena pertanyaan-pertanyaan itu dari berbagai aspek yang berkaitan dengan karakteristik, nilai-nilai, dan perilaku di masyarakt,” ungkap Ustadzah Asma’ kepada kendalmu.or.id, Kamis (16/1/2025)
Dia juga menyayangkan tentang soal-soal Kemuhammadiyahan yang dinilai kursial justru tidak ada, meskipun materi soal Bahasa Arab tetap ada.
“Ismuba itu terdiri tiga materi, yakni Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab, tetapi materi pertanyaan Kemuhammadiyahan tidak ada, namun demikian alhamdulillah anak-anak masuk dalam peringkat yang ditentukan sehingga maju ke tingkat Nasional,” ujarnya.

Menyinggung persiapan menghadapi OMBN tingkat Nasional, Ustadzah Asma’ berpesan kepada anggota Tim Putri MFQ MA dan MTs Muh 2 Patean untuk terus mengkaji ulang dan mengembangkan materi-materi lomba yang pernah disampaikan di OMBN tingkat Provinsi.
“Setiap anggota tim mengingat kembali bentuk-bentuk soal di OMBN Provinsi, dipelajari dan mencari referensi di buku, dimana letak salahnya,” pintanya.
Menurut Asma’, poin-poin jawaban mereka masih ada yang salah, maka dalam rentang waktu sepekan dalam menghadapi OMBN tingkat Nasional anak-anak bisa memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk meningkatkan latihan.
Diharapkan dalam OMBN tingkat Nasional nanti tim Putri MFQ MA Muh 2 dan MTs Muh 2 Patean dapat mengukir sejarah seperti prestasi yang pernah diraih di Olimpicad Bandung 2024.
Sedangkan Kepala MA Muhammadiyah 2, Dian Arif Febrianto merasa bersyukur karena madrasah yang dipimpinnya masih eksis di Olimpiade Muhammadiyah, termasuk OMBN 2025 katagori MFQ SLTA dengan meraih peringkat 6.
Dian mengatakan, dengan peringkat tersebut artinya MA Muh 2 Patean masih diberi kesempatan untuk berkompetisi di level nasional.
“Tentu di level itu kami mempersiapkan peserta dan pembimbing agar lebih baik lagi. Adapun tentang hasil itu bukan urusan kami, yang penting berikhtiar semaksimal mungkin. Apalagi lomba yang diikuti katagori MFQ sehingga kami dapat menunjukkan eksistensi selain sebagai madrasah juga pondok pesantren,” kata Dian.
Menyinggung persiapan di tingkat Nasional, Dian bersama pembimbing akan lebih fokus pada tatap muka, karena peserta berhadapan langsung dengan dewan juri dan penonton.
Menurutnya, dalam lomba tatap muka langsung seperti cerdas cermat, persiapan tidak hanya mencakup materi yang akan dipelajari dengan menambah waktu di luar jam pelajaran untuk mengerjakan soal termasuk jawab-jawabannya yang kemarin salah dan harus dibenarkan, selain itu juga ada aspek lain yang harus kami berikan untuk mendukung performa peserta.
Dian berharap dengan ikhtiar maksimal insya Allah ada hasilnya yang terbaik di OMBN tingkat Nasional.
“Bagi setiap sekolah atau madrasah yang meraih prestasi terbaik bisa menjadi nilai tambah untuk promosi kepada masyarkat,” tutupnya. (fur)