WELERI.KENDALMU.OR.ID. Supoyo, guru SMK Muhammadiyah 3 (Muga) Weleri, Kendal telah mengukir prestasi gemilang, meraih juara 1 katagori guru produktif teknik Sepeda Motor (TSM) terbaik tingkat Jawa Tengah di ajang Festival Vokasi Satu Hati (Fevosh) yang diselenggarakan bulan September hingga Oktober 2024 oleh PT Astra Honda Motor (AHM) di Semarang.
Perjalanan Supoyo dalam Fevosh Jawa Tengah tersebut pada tahap awal ia mampu menyisihkan sekitar 62 guru SMK negeri maupun swasta dan mengantarkan dirinya masuk 6 guru produktif Teknik Sepeda Motor (TSM) berkualitas untuk mengikuti putaran selanjutnya.
Pada tahap puncak Fevosh Jateng, Supoyo meraih juara 1 katagori guru terbaik. Ia diganjar dengan penghargaan dari PT AHM lantaran berhasil menerapkan kurikulum TSM dengan baik, metode pengajaran yang inovatif dan kemampuannya dalam memotivasi siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran
Supoyo bertekad torehan menggembirakan tersebut akan dia sematkan kembali di ajang yang sama tingkat nasional sebagai puncak dari rangkaian kompetisi guru dan siswa yang akan berlangsung medio Februari 2025 di Training Centre Cikarang Jawa Barat.
Diketahui Fevosh merupakan kegiatan tahunan bertujuan mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dengan menyelaraskan kurikulum Teknik Sepeda Motor (TSM) yang diterapkan di SMK mitra binaan AHM.
Menyinggung persiapan menghadapi Fevosh regional maupun nasional, Supoyo menuntut dirinya berperan ganda dan proses pembelajaran harus sesuai kurikulum merdeka mengacu pada standar industri dan teknologi terbaru.
“Persiapan saya luar biasa, karena selain mengajar di kelas, harus membimbing dan melatih Ananda Diandra, juga melatih diri sendiri,” kata Pak Poyo, sapaan keseharian Supoyo sambil tersenyum kepada kendalmu.or.id, Kamis (5/12/2024). (Profil Diandra di laman lain)
Dalam pelaksanaan tugas-tugas tersebut, Supoyo yang juga Ketua Prodi TSM SMK Muga Weleri mengaku waktunya untuk persiapan Fevosh Nasional harus over time sampai waktu maghrib tiba.
“Inilah sebuah tantangan tersendiri. Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, termasuk dalam kompetisi seperti Fevosh dan juga laporan harus saya buat sendiri,” ujarnya.
Ia mengungkapkan dalam Fevosh TSM dirinya dituntut memiliki pengetahuan mendalam tentang materi ajar, termasuk teknologi terbaru dalam bidang otomotif, seperti sepeda motor listrik dan sistem kelistrikan.
“Lebih dari itu memiliki kemampuan untuk menyampaikan materi dengan jelas dan efektif kepada siswa. Ini termasuk penggunaan metode pengajaran yang inovatif dan keterampilan dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswa selama proses pembelajaran, menciptakan suasana kelas yang kondusif dan mendukung sesuai dengan stanndar industri,” katanya.
Supoyo juga memahami instruksi kepala SMK Muga Weleri supaya latihan sebaik mungkin dan tidak boleh sombong terhadap ketentuan Allah SWT.
“Kita latihan dengan sebaik mungkin tentunya juga do’a. Dari situ saya yakin Allah akan memberi yang terbaik,” tuturnya.
Sedangkan Kepala SMK Muga Weleri, Maulana Malik Ibrohim merasa bangga atas prestasi yang diraih Supoyo sebagai juara Fevosh Jateng katagori guru terbaik yang tentunya berpengaruh terhadap eksistensi SMK Muga.
“Prestasi guru produktif terbaik sebagai indikasi, bahwa proses pembelajaran dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan industri. Apalagi kontes tersebut sudah diakui kualitasnya,” kata Maulana.
Selaku Kepala Sekolah, Maulana selalu mendorong kepada Supoyo agar terus berlatih, mengajarnya fokus, dan mendalami materi-materi yang dilombakan.
“Tentu dalam memberikan motivasi kami meminta agar waktu latihan ditambah sehingga kami juga menyediakan makan, dan transpot apabila latihan di hari libur,” terangnya.
Dia juga meminta kepada Supoyo agar komunikasinya menggunakan Bahasa Indonesia yang benar dan baik.
“Kami memaklumi, dia sering dalam komunikasi masih campur antara bahasa Jawa dan Indonesia. Ini perlu diperbaiki,” pintanya.
Maulana berharap, terdapat dampak positif prestasi Supoyo terhadap SMK Muga Weleri dalam PPDB, yaitu bertambahnya jumlah siswa-siswi baru di setiap tahun ajaran baru. (fur)