Oleh Muhchamad Haris Tarmidi*)
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah yang juga Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed. pada Jumat (27/12/04) telah meluncurkan sebuah inisiatif besar berupa “Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.” Program ini dirancang untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
SDM unggul tersebut harus mempunyai delapan karakter utama bangsa yakni: religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri, serta bermanfaat. Delapan karakter utama bangsa ini dapat tercapai melalui pembiasaan yang harus dilakukan oleh anak setiap hari sehingga membudaya. Jika kebiasaan ini diterapkan bertahun-tahun maka akan terinternalisasi pada diri anak menjadi karakter.
Tujuh Kebiasaan yang Membentuk Karakter Anak
Lebih spesifik, berikut penjelasan mengapa penerapan 7 kebiasaan Anak Indonesia Hebat perlu diinternalisasikan.
1. Bangun Pagi
Bangun pagi adalah salah satu kebiasaan yang sangat dianjurkan baik dari sudut pandang kesehatan, produktivitas, maupun spiritualitas. Dalam konteks agama Islam, bangun pagi bahkan menjadi salah satu amalan sunnah yang memiliki banyak keberkahan. Berikut strategi membiasakan anak bangun pagi:
a. Rutinitas Tidur yang Teratur.
Pastikan anak memiliki jadwal tidur yang konsisten. Anak-anak membutuhkan sekitar 9-11 jam tidur per malam, sehingga tidur lebih awal adalah kunci agar mereka dapat bangun pagi dengan cukup energi.
b. Memberikan Motivasi Positif
Jelaskan kepada anak manfaat bangun pagi dan kaitannya dengan sunnah Islam. Misalnya, beri tahu mereka bahwa malaikat mencatat amalan baik mereka saat Salat Subuh.
c. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung
Buat suasana rumah yang mendukung kebiasaan bangun pagi, seperti menghindari penggunaan gawai menjelang tidur dan menyediakan sarapan sehat di pagi hari.
d. Teladan dari Orang Tua
Anak-anak meniru apa yang dilakukan orang tua. Jika orang tua konsisten bangun pagi, anak akan lebih mudah mengikuti kebiasaan tersebut.
2. Beribadah
Beribadah adalah kebiasaan baik yang memberikan banyak manfaat bagi pertumbuhan spiritual, mental, dan emosional anak. Dalam Islam, waktu pagi adalah salah satu waktu yang sangat dianjurkan untuk beribadah karena keberkahannya yang luar biasa. Membiasakan anak beribadah sejak dini membantu mereka menjadi pribadi yang lebih disiplin, bersyukur, dan dekat dengan Allah SWT. Berikut strategi mengajak anak beribadah pada pagi hari:
a. Bangunkan Anak dengan Lembut
Hindari membangunkan anak dengan cara yang kasar. Gunakan pendekatan yang lembut, seperti menyentuh pundaknya, memanggil namanya dengan penuh kasih, atau membisikkan doa di telinganya.
b. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung
Pastikan lingkungan rumah mendukung kebiasaan beribadah pagi. Matikan gawai sebelum tidur untuk memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup. Selain itu, suasana rumah yang tenang saat pagi hari akan membantu anak fokus dalam beribadah.
c. Lakukan Bersama-Sama
Ajak anak beribadah pagi bersama, seperti salat berjamaah di masjid. Hal ini tidak hanya mempererat hubungan keluarga tetapi juga membuat anak merasa didukung dalam menjalankan ibadah.
d. Berikan Apresiasi
Berikan pujian atau penghargaan kecil ketika anak berhasil bangun pagi untuk beribadah. Hal ini akan memotivasi mereka untuk terus melakukannya.
e. Mulai dengan Langkah Kecil
Jika anak belum terbiasa, mulailah dengan aktivitas sederhana seperti mengajarkan setelah bangun tidur. Setelah terbiasa, tingkatkan dengan membiasakan salat Subuh dan dzikir yang lebih lengkap.
3. Berolahraga
Olahraga adalah aktivitas fisik yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Dalam Islam, menjaga kesehatan tubuh adalah bagian dari amanah yang harus dijaga sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Selain itu, Rasulullah SAW memberikan teladan melalui anjuran untuk aktif bergerak dan berolahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Membiasakan anak berolahraga sejak dini tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga membentuk karakter yang positif. Berikut strategi membiasakan olahraga bagi anak:
a. Mulai dengan Aktivitas Fisik yang Disukai Anak
Cari tahu jenis olahraga yang menarik minat anak, seperti sepak bola, berenang, bersepeda, atau senam. Jika anak menyukai aktivitas tersebut, mereka akan lebih termotivasi untuk melakukannya secara rutin.
b. Libatkan Keluarga dalam Kegiatan Olahraga.
Jadikan olahraga sebagai kegiatan keluarga, seperti jogging di pagi hari, bermain bulu tangkis, atau berjalan kaki bersama. Selain meningkatkan kebugaran, kegiatan ini juga mempererat hubungan keluarga.
c. Beri Penjelasan Tentang Pentingnya Olahraga.
Jelaskan kepada anak bahwa olahraga adalah cara untuk menjaga tubuh sebagai amanah dari Allah. Kaitkan olahraga dengan sunnah Rasulullah SAW, sehingga anak merasa termotivasi untuk mengikuti teladan beliau.
d. Buat Jadwal Rutin.
Tentukan waktu khusus untuk olahraga, misalnya setiap pagi atau akhir pekan. Konsistensi adalah kunci agar olahraga menjadi bagian dari kebiasaan harian anak.
e. Libatkan Anak dalam Kelompok atau Komunitas
Dorong anak untuk bergabung dengan klub olahraga di sekolah atau komunitas sekitar. Interaksi dengan teman sebaya membuat olahraga menjadi lebih menyenangkan.
4. Makan Sehat dan Bergizi
Makanan sehat dan bergizi adalah kunci bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kebiasaan makan sehat membantu anak mencapai kesehatan fisik, mental, dan emosional yang optimal. Dalam Islam, makanan tidak hanya menjadi kebutuhan biologis, tetapi juga bagian dari ibadah jika dikonsumsi dengan cara yang benar, halal, dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Berikut strategi membiasakan anak makan sehat dan bergizi:
a. Kenalkan Makanan Sehat dengan Cara Menarik
Buat makanan sehat menjadi menarik, seperti menyusun buah-buahan dalam bentuk wajah tersenyum atau membuat bento yang lucu.
b. Ajak Anak Terlibat dalam Memasak
Libatkan anak dalam memilih bahan makanan dan memasak. Anak yang ikut terlibat biasanya lebih antusias untuk mencoba makanan yang mereka buat.
c. Beri Penjelasan Tentang Pentingnya Makanan Sehat
Jelaskan manfaat makanan sehat bagi tubuh dengan bahasa yang mudah dipahami anak, misalnya: “Jika kamu makan sayur, tubuhmu akan kuat seperti superhero.
d. Batasi Konsumsi Makanan Tidak Sehat
Kurangi makanan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh, seperti junk food dan camilan instan. Sediakan alternatif yang lebih sehat, seperti yogurt, kacang-kacangan, atau buah potong.
e. Perkenalkan Sunnah Rasulullah SAW
Ceritakan kepada anak tentang makanan favorit Rasulullah SAW dan manfaatnya, seperti madu, kurma, dan susu. Kaitkan kebiasaan makan sehat dengan mengikuti teladan Rasulullah.
5. Gemar Belajar
Belajar adalah proses yang fundamental dalam kehidupan anak. Dengan belajar, anak memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai moral yang menjadi bekal dalam menghadapi tantangan hidup. Dalam Islam, belajar memiliki kedudukan istimewa karena ilmu adalah salah satu kunci utama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk menuntut ilmu sepanjang hayat, menjadikan kebiasaan gemar belajar sebagai bagian dari ibadah. Berikut strategi membiasakan anak makan sehat dan bergizi:
a. Tanamkan Cinta Pada Ilmu
Ajak anak membaca kisah-kisah inspiratif, termasuk kisah tokoh Islam yang mencintai ilmu, seperti Imam Syafi’i atau Ibnu Sina. Jelaskan bahwa menuntut ilmu adalah bagian dari ibadah kepada Allah SWT.
b. Berikan Contoh Teladan
Orang tua yang gemar membaca atau belajar akan menjadi panutan bagi anak. Diskusikan hal-hal yang Anda pelajari bersama anak untuk menumbuhkan minat mereka.
c. Gunakan Metode Yang Menarik
Manfaatkan permainan edukatif, eksperimen sains, atau kunjungan ke tempat-tempat bersejarah untuk membuat belajar menjadi menyenangkan. Sesuaikan metode belajar dengan gaya belajar anak, apakah visual, auditori, atau kinestetik.
d. Kaitkan Ilmu dengan Kehidupan Sehari-Hari
Jelaskan bagaimana ilmu yang dipelajari dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ilmu matematika saat berbelanja atau ilmu sains dalam eksperimen sederhana.
e. Dorong Diskusi dan Tanya Jawab
Ajak anak berdiskusi tentang topik yang menarik bagi mereka. Berikan kesempatan bagi anak untuk bertanya dan jelaskan dengan cara yang sederhana namun bermakna.
f. Batasi Gangguan
Kurangi gangguan dari gawai, televisi, atau aktivitas lain yang tidak mendukung belajar. Tetapkan waktu khusus untuk penggunaan gawai dan fokuskan pada hal-hal edukatif.
6. Bermasyarakat
Anak adalah bagian dari masyarakat yang kelak akan memegang peranan penting di dalamnya. Membiasakan anak untuk berinteraksi dan berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat membantu mereka memahami nilai-nilai sosial, seperti kerja sama, toleransi, dan tanggung jawab. Dalam Islam, manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Rasulullah SAW memberikan banyak teladan tentang pentingnya hidup bermasyarakat dan menjalin hubungan baik dengan sesama. Berikut strategi membiasakan anak bermasyarakat:
a. Ajarkan Adab Berinteraksi
Ajarkan anak untuk menyapa, berbicara sopan, dan menghormati orang lain.
b. Libatkan Anak dalam Kegiatan Sosial
Ajak anak ikut serta dalam kegiatan keluarga, seperti menghadiri acara pernikahan, takziah, atau gotong royong di lingkungan.
c. Ceritakan Teladan Rasulullah SAW
Ceritakan kisah-kisah tentang akhlak mulia Rasulullah SAW, seperti membantu tetangga, memberi makan orang miskin, dan menyelesaikan perselisihan.
d. Berikan Kesempatan untuk Berperan
Berikan anak tugas kecil dalam masyarakat, seperti membantu menyusun kursi di acara keluarga atau membagikan makanan di pengajian.
e. Dorong Interaksi dengan Teman Sebaya
Bantu anak menemukan teman yang baik di sekitar lingkungan atau sekolah untuk belajar bersosialisasi.
f. Ajarkan Konsep Gotong Royong
Jelaskan pentingnya bekerja sama dalam masyarakat dengan melibatkan anak dalam tugas-tugas rumah tangga atau kegiatan bersama.
7. Tidur Cepat
Tidur yang cukup dan berkualitas adalah salah satu kebutuhan dasar anak untuk mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan mental, dan kesehatan emosional. Kebiasaan tidur cepat memberikan banyak manfaat bagi anak, baik dari segi kesehatan maupun pembentukan karakter. Dalam Islam, tidur cepat juga sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, yang mengatur pola tidur agar selaras dengan waktu ibadah dan produktivitas. Berikut strategi membiasakan anak tidur cepat:
a. Tetapkan Jadwal Tidur yang Konsisten
Tentukan waktu tidur yang sama setiap malam agar tubuh anak terbiasa dengan ritme tidur yang teratur. Misalnya, anak tidur pukul 20.00 setiap malam.
b. Ciptakan Rutinitas Malam Hari
Buat rutinitas yang menenangkan sebelum tidur, seperti membaca buku cerita, berdoa, atau mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an. Hindari aktivitas yang membuat anak terlalu bersemangat, seperti bermain gawai atau menonton TV.
c. Batasi Penggunaan Gawai
Hindari penggunaan layar (gawai, televisi, atau komputer) setidaknya satu jam sebelum tidur, karena cahaya biru dari layar dapat mengganggu produksi hormon melatonin.
d. Ajak Anak Beraktivitas Fisik di Siang Hari
Berikan kesempatan kepada anak untuk bermain atau berolahraga di siang hari. Aktivitas fisik membantu mereka merasa lelah secara alami dan lebih mudah tidur.
e. Kurangi Konsumsi Gula dan Kafein
Hindari memberikan makanan atau minuman yang tinggi gula atau mengandung kafein menjelang malam, karena dapat membuat anak sulit tidur.
f. Gunakan Sunnah Rasulullah SAW sebagai Motivasi
Ceritakan kepada anak tentang kebiasaan tidur Rasulullah SAW dan kaitkan dengan manfaatnya. Anak akan lebih termotivasi jika mengetahui bahwa mereka mengikuti sunnah Nabi.
Tujuh kebiasaan hebat—bangun pagi, beribadah pagi, berolahraga, makan sehat, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat—adalah langkah sederhana namun bermakna untuk membentuk generasi yang tangguh, cerdas, dan berakhlak mulia. Dalam Islam, setiap kebiasaan baik ini tidak hanya mendukung kesehatan fisik dan mental, tetapi juga menjadi bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW telah memberikan teladan melalui pola hidup yang seimbang, memprioritaskan waktu untuk beribadah, bekerja, belajar, dan beristirahat. Jika anak-anak dibiasakan untuk menjalani hidup dengan disiplin dan penuh nilai-nilai kebaikan, mereka akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya sukses di dunia, tetapi juga diridhoi di akhirat. Melalui kebiasaan-kebiasaan ini, kita menanamkan semangat hidup yang harmonis antara tugas sebagai hamba Allah dan sebagai makhluk sosial, membawa manfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.
*) Muhchamad Haris Tarmidi, M.Pd adalah Guru SD N 1 Puguh, Pegandon, Kendal dan Wakil Ketua I, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal.