RINGINARUM. KENDALMU.OR.ID. Korelasi antara peringatan hari ibu dan perkaderan Baitul Arqam dilakukan sebagai penguatan peran perempuan sebagai kader, sedangan peringatan hari ibu untuk menghormati jasa para ibu dan perempuan secara keseluruhan yang telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai aspek kehidupan, baik di keluarga maupun masyarakat.
Memahami hal tersebut, dua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA), yakni Ringinarum dan Gemuh berkolaborasi menyelenggarakan Baitul Arqam dengan tema ‘Meningkatkan Peran Aisyiyah Dalam Melaksanakan Misi Dakwah Kebangsaan’, sebuah sistem pengkaderan yang diterapkan dalam organisasi Muhammadiyah, berfungsi untuk membina anggota dalam aspek ideologi keislaman dan kepemimpinan.
Ketua PCA Ringinarum, Qomariyah mengatakan Hari Ibu bukan sekadar “Mother’s Day”, tetapi bagi ‘Aisyiyah menekankan bahwa Hari Ibu tidak boleh dipahami sempit sebagai perayaan kasih sayang kepada ibu biologis.
“Mother’s Day lebih fokus pada penghormatan kepada ibu sebagai orang tua, tetapi bagi Aisyiyah menekankan penghargaan terhadap kontribusi perempuan dalam berbagai sektor, baik sebagai ibu, pejuang emansipasi, maupun agen perubahan dalam masyarakat,” kata Qomariyah saat pembukaan Baitul Arqam Aisyiyah Ringinarum dan Gemuh, Sabtu (21/12/2024) di Pondok Darul Arqam Ringinarum.
Menurutnya, peringatan hari ibu dan Baitul Arqam sama-sama untuk meningkatkan kesadaran akan tantangan yang dihadapi perempuan, seperti diskriminasi dan kekerasan, serta pentingnya peran mereka dalam pembangunan sosial dan ekonomi.
Peringatan Hari Ibu dan Baitul Arqam, kata Qomariyah memiliki tujuan yang signifikan bagi organisasi ‘Aisyiyah, yang merupakan sayap perempuan dari Muhammadiyah.
“Peringatan Hari Ibu merupakan refleksi Baitul Arqam berfungsi sebagai sarana pengkaderan anggota ‘Aisyiyah untuk memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam dan nilai-nilai organisasi,” ujarnya.
Diharapkan Baitul Arqam pada momentum peringatan Har Ibu dapat memperkuat ideologi kader ‘Aisyiyah.
“Para kader memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, sehingga mereka dapat berdiri teguh dalam menghadapi berbagai tantangan ideologis di masyarakat, seperti liberalisasi dan fundamentalisme,” katanya.
Sedangkan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ringinarum, Sobirin memberi apresiasi kepada PCA Ringinarum yang berkolaborasi dengan PCA Gemuh dalam menyelenggarakan pengkaderan Baitul Arqam.
“Kolaborasi antara PCA Ringinarum dan Gemuh memungkinkan terjalinnya jaringan yang lebih kuat di antara kader ‘Aisyiyah,” kata Sobirin.
Menurut Sobirin, dengan bekerja sama, dua PCA dapat menggabungkan sumber daya Aisyiyah untuk memberikan pelatihan yang lebih komprehensif dan berkualitas kepada kader.
Sobirin berharap Baitul Arqam Baitul Arqam melahirkan kader yang siap menjadi trainer-trainer yang handal di PCA Ringinarum dan Gemuh.
“Ini penting agar mereka dapat menyebarkan pengetahuan dan nilai-nilai organisasi kepada anggota lainnya, serta meningkatkan kualitas kepemimpinan di kedua PCA,” pinta Sobirin.
Diketahui Baitul Arqam oleh dua PCA tersebut berlangsung Sabtu-Ahad (21-22/12/2024) yang diikuti oleh 41 peserta.
Sejumlah materi perkaderan Baitul Arqam siap disampaikan antara lain Pemahaman Agama Islam Menurut Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, Risalah Islam Berkemajuan, Dinamika Group, Kepemimpinan Digital, dan Manajemen Konflik.
Bertindak sebagai Master of Training adalah Tri Handini Yuniati, dibantu sejumlah instruktur dan nara sumber, antara lain Dian Rahmawati, Ellyana Eka Hutami, Nursih, Muntamaroh, Nurul Qomariyah, Ismi Zuliarni, Muhammad Khoirudin, dan Luluk Arifatul Chorida. (dyah)