PATEAN.KENDALMU.OR.ID. Istilah atlet khos barang kali masih asing di telinga. Namun itulah faktanya, jajaran atlet yang memiliki karakteristik atau keahlian tertentu dalam olahraga tertentu.
Istilah “khos” dalam konteks atlet Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM) bisa diartikan sebagai atlet “khusus” atau “spesifik,” yang dibina, dilatih dan dalam perkembangannya menunjukkan bahwa atlet tersebut memiliki kemampuan yang menonjol dalam bidang tertentu, seperti mental, teknik, kekuatan, atau strategi.
Hal itulah yang dilakukan Pondok Modern Darul Arqam Muhammadiyah Patean, Kendal kepada santri-santrinya selama berlatih seni beladiri TSPM. Dan tidak mengherankan, hampir setiap even turnamen pencak silat DA Patean selalu mendominasi dalam mengoleksi pundi-pundi kejuaraan, termasuk di even Open Turnamen Pimda TSPM Kab. Pekalongan, Jum’at-Ahad (6-8/9/2024) di gedung Pertemuan Umum Kajen Kab. Pekalongan.
Dalam even tersebut DA Patean memboyong 25 piala dan dinobatkan sebagai juara umum 1 Pra Remaja katagori tanding.
Kepala SMK Muh 5 Patean, Agus Budi Utomo mengungkapkan, dalam melaksanakan ekstrakurikuler pencak silat TSPM pihaknya membagi 2 kelompok atletnya, umum dan khos.
“Ekstrakurikuler TSPM sifatnya wajib, selain HW, dan IPM. Khusus untuk TSPM, kami kelompokkan jadi dua, umum dan khos,” kata Agus saat ditemui kendalmu.or.id di ruang kerjanya, Senin (9/9/2024).
Dia menjelaskan, selama latihan TSPM, pihak DA Patean menyediakan 5 pembina/ pelatih. Selain melatih juga memperhatikan dan memantau sejauh mana perkembangan para santri.
“Selama latihan, pelatih melakukan evaluasi rutin terhadap perkembangan santri, baik dari segi fisik, teknik, taktik, maupun mental. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan atlet,” ungkapnya lagi.
Menurut Agus, dari latihan yang rutin dan terprogram itu sementara kita dapat mengidentifikasi siswa/santri yang sungguh-sungguh ingin berprestasi di TSPM.
“Langkah selanjutnya para pelatih melakukan rapat menentukan calon atlet khos TSPM,” ujarnya.
Sejumlah calon atlet khos itu, lanjut Agus, pelatih melakukan pendekatan, menyampaikan hasil evaluasi selama latihan dan menawarkan kesediaan bergabung di tim khos TSPM DA Patean.
“Apabila santri siap bergabung di atlet khos, selanjunya dilatih secara intensif, terstruktur dan terprogram. Sebaliknya jika santri tidak bersedia digabungkan di kelompok umum,” katanya.
Senada dengan Agus, salah satu pelatih, Syibaqul Khoer menegaskan dirinya telah menyusun program latihan yang terstruktur dan progresif, disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing atlet.
“Program latihannya mencakup aspek fisik, teknik, taktik, dan mental,” kata Syibaq via telephon saat dihubungi.
Dia menjelaskan, dirinya dan pelatih lain selalu memberikan pendampingan intensif kepada atlet, termasuk memberikan umpan balik, motivasi, dan dukungan emosional.
“Pendampingan dilakukan baik saat latihan maupun kompetisi,” katanya lagi.
Dia menambahkan, semua pelatih menganalisis performa atlet saat kompetisi, termasuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.(fur)