KENDAL. KENDALMU.OR.ID. Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Pimpinan Cabang Aisyiyah Kaliwungu Selatan (PCM dan PCA Kasela) menyelenggarakan Rapat Kerja Pimpinan Cabang (Rakerpimcab) 2025.
Rakerpimcab Muhammadiyah dan Aisyiyah Kasela ini bertujuan merencanakan pelaksanaan program kerja sepanjang tahun 2025 hasil keputusan Musycab yang tertuang dalam Tanfidz Musycab.
Rakerpimcab bersama tersebut berlangsung, Selasa (28/1/2025) di Tirto Arum Baru Kendal dengan tema ‘Optimalisasi Potensi Majelis dan Ranting Untuk Cabang Berkembang’
Rakerpimcab diikuti utusan PCM, PCA, Majelis/Lembaga dan peninjau dengan jumlah 49 terdiri dari 22 peserta Muhammadiyah dan 27 Aisyiyah.
Ketua PCM Kasela, Dodi Mohammad Imaduddin mengatakan Rakerpimcab Muhammadiyah dan Aisyiyah diselenggarakan dalam waktu bersamaan sebagai wujud kerjasama, kolaborasi yang selama ini sudah terjalin dengan baik.
Kepala seluruh peserta Rakerpimcab, Dodi berharap dapat mengikuti dengan baik.
“Ikutilah Rakerpimcab ini dengan tuntas sehingga bisa menghasilkan program kerja satu tahun yang visioner dan berkemajuan,” pintanya.

Menurut Dodi, program yang akan dilaksanakan dalam tahun 2025 adalah program yang bisa dilaksanakan.
“Bukan program yang muluk-muluk sehingga sulit dilaksanakan, tetapi program realistis yang nantinya memberi manfaat untuk ummat, khususnya kepada jamaah persyarikatan di Kaliwungu Selatan,” ujarnya.
Ketua PCM Kasela juga mengajak kepada seluruh peserta untuk menjadikan Rakerpimcab ini sebagai ladang ibadah dan amal kita yang bisa mengantarkan menuju pintu surga.
Sementara itu Ketua PD Aisyiyah Kab. Kendal, Nurul Qomariyah mengingatkan saat ini kita memperingati Milad Aisyiyah yang ke 111 (27 Rajab 1335 H-27 Rajab 1446 H) yang masih terus semangat dalam berorganisasi melalui berbagai kegiatan-kegiatan bersama Muhammadiyah.
Nurul menyampaikan, saat ini juga Aisyiyah Daerah Kendal bersama para relawan Muhammadiyah, seperti MDMC, dan Lazismu masih fokus membantu korban banjir di Kec. Patebon, khususnya di Desa Kebonharjo, Kec. Patebon.
“Kami sedang memberi bantuan dari donasi masyarakat, dan warga Muhammadiyah maupun Aisyiyah supaya seluruh bantuan melalu satu pintu, yaitu Lazismu,” kata Nurul.
Diharapkan di tengah musibah ini kita diberi kekuatan dan bekerja sama Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Tentang Rakerpimcab Nurul menilai sangat penting selain sebagai media sillaturrahmi juga kolaborasi dalam pelaksanaan program antara Muhammadiyah dan Aisyiyah.
“Perlu ada kebersamaan Aisyiyah dan Muhammadiyah dalam melaksanakan program kerjanya, terbukti PCM dan PCA Kasela pernah menyelanggarakan Baitul Arqam bersama dan waktu yang sama beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Tentang Baitul Arqam (BA), Nurul Qomariyah menyampaikan Aisyiyah Cabang di Kab. Kendal yang sudah menyelenggarakan BA baru 10 dari 21 PCA yang ada.
“Insya Allah melalui Baitul Arqam kita sebagai pimpinan semakin semangat menguatkan organisasi dan penguatan idologi Islam. Jadi Baitul Arqam ini sifatnya wajib bagi seluruh pimpinan Aisyiyah,” tegasnya.
Sedangkan Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kendal, M. Ali Satiran mengatakan Rakerpimcab merupakan amanat AD dan ART Muhammadiyah untuk membahas pelaksanaan program dan mendistribusikan tugas kepada Unsur Pembantu Pimpinan Muhammadiyah di tingkat Cabang.
Ali Satiran mengingatkan sebagai pimpinan Muhammadiyah harus bisa menjadi teladan yang baik kepada masyarakat secara keseluruhan, dan pimpinan Muhammadiyah dalam menjalankan program kerjanya bersifat koleklif dan kolegial.
“Program kerja dilaksanakan tidak didasarkan pada keputusan pribadi, tetapi melalui keputusan rapat pimpinan,” kata Ali Satiran sebelum membuka Rakerpimcab.

Di bagian lain, ditegaskan dalam melaksanakan program kerja berbasisi Jamaah, Jamiyah dan jariyah (3 J) yang terintegrasi
“Jamaah, Jamiyah, dan Jariyah (3 J) merupakan tiga pilar utama dalam setiap melaksanakn program kerja Muhammadiyah dan Aisyiyah, khususnya di cabang dan ranting,” tegas Ali Satiran.
Menurutnya, jamaah di cabang dan ranting berfokus pada penguatan komunitas melalui masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial sehingga jamaah merasakan kemakmuran.
“Makmur dan memakmurkan masjid dan jamaah berarti bahwa masjid berfungsi secara optimal sebagai pusat kegiatan keagamaan, banyaknya jamaah yang mengikuti sholat jamaah, pengajian dan kegiatan keagamaan lainnya,” katanya.
Menurut Ali Satiran, memakmuran masjid sangat bergantung pada keterlibatan jamaah. Semakin banyak jamaah yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan masjid, semakin makmur pula masjid tersebut.