KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Universitas Muhammadiyah Kendal Matang (Umkaba) beberapa waktu lalu menerima hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek). Bantuan tersebut berupa fasilitas penunjang pembelajaran smart classroom.
Fasilitas tersebut selain sebagai ikhtiar Umkaba untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran interaktif, juga untuk program penguatan sinergisme inovasi pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, inovasi, dan antusiasme mahasiswa dalam proses pembelajaran, serta mempercepat upaya peningkatan mutu layanan pendidikan bagi mahasiswa di perguruan tinggi.
Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 6, Bhimo Widyo Andoko mengatakan, terdapat 16 perguruan tinggi di tahun 2023 yang menerima hibah fasilitas penunjang pembelajaran smart classroom.
“Pemberian hibah dari pemerintah kepada perguruan tinggi sebagai satu moment baru dan salah satu support supaya pencapaian bisa maksimal dan kami berikan apresiasi untuk bisa tumbuh bersama sehingga menjadi perguruan tinggi bermutu baik di Dikti Wilayah 6 ” kata Bhimo di Kendal pada Jum’at (22/12).
- Lebih lanjut dikatakan, salah satu missi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi adalah meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
“Semakin berkembangnya tuntutan akan kemampuan atau ilmu kekinian harus diimbangi dengan mutu pembelajaran yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi” ujarnya.
Bhimo menyebut, inti dari Permendikbudristek no 55 tahun 2023 adalah untuk menyederhanakan atau memberi kebebasan untuk mempunyai mutu seperti apa dan berada dilevel di mana.
“Peraturan ini bertujuan untuk memberikan otonomi akademik kepada perguruan tinggi dan mendorong peningkatan mutu pendidikan tinggi melalui penyederhanaan dan fleksibilitas dalam pengembangan standar kompetensi lulusan”
Di bagian lain Bhimo menuturkan, inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi jangan dimaknai sebagai pelaksnanaan pembelajaran yang sebebas bebasnya.
“Meskipun diberi kebebasan 50% daring dan 50% luring, tetapi tidak semua mata kuliah dilaksanakan seperti itu, ada orang lain (mahasiswa red) punya hak. Berdasarkan survei Kemendikbud menunjukkan bahwa 90 persen mahasiswa lebih memilih pembelajaran luring (tatap muka) daripada pembelajaran daring” ungkapnya.
Keendikbudristek berharap dengan hibah tersebut dapat bermanfaat dan semakin meningkatkan mutu, kualitas lulusan perguruan tinggi.
Sementara itu Rektor Umkaba, Sri Rejeki merasa bersyukur karena perguruan tinggi yang dipimpinnya sebagai salah satu penerima hibah dan berharap ruangan ini segera dapat dijadikan sebagai smart classroom sesuai standar.
Diterangkan, Umkaba sekarang dipersepsikan seperti anak-anak yang sedang belajar berjalan sehingga diperlukan penguatan agar dapat berjalan dan berlari
“Umkaba umurnya ibarat anak yang mulai belajar berjalan dan sedang melakukan penguatan-penguatan, jejaring dengan lembaga-lembaga dan arahan-arahan dari LLDIKTI Wilayah 6 sebagai upaya agar kami bisa berjalan dan berlari lari lebih cepat dalam pengembangannya” kata Sri Rejeki.
“Ke depan Umkaba difokuskan di kampus 2, Ngasinan Weleri dengan lahan tanah sekitar 5 hektar dan siap dibangun ” kata Sri Rejeki.
Sosialisasi Penggunaan Perangkat dan Penyusunan Laporan Akhir Program Penguatan Sinergisme Inovasi Pembelajaran disampaikan oleh Tim Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi.
Sosialialisasi diikuti oleh Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang, Ratna Wijayanti Daniar Paramita, Rektor Universitas Fort De Kock Bukittinggi, Evi Hasnita, Rektor Universitas KusumaHusada Surakarta, Dheny Rohmatika, dan beberapa perguruan tinggi yang mengikuti secara daring. (fur)