SURAKARTA.KENDALMU.OR.ID. Sekretaris Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Prof Anam Sutopo menegaskan dalam era digital yang terus berkembang, Muhammadiyah semakin menguatkan komitmennya dalam memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari dakwah dan penyebaran informasi.
Prof. Anam juga menilai pentingnya transformasi digital progresif dan profetik dalam mendukung visi Islam berkemajuan.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Pesantren Digital Ramadan yang diselenggarakan oleh MPI PW Muhammadiyah Jateng, Sabtu malam (22/3/2025) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Prof. Anam Sutopo menyampaikan bahwa digitalisasi bukan hanya alat, tetapi juga strategi dakwah yang harus dikembangkan dengan inovasi dan kolaborasi.
“Transformasi digital bukan sekadar perubahan teknis, melainkan perubahan paradigma dalam menyampaikan pesan-pesan keislaman. Muhammadiyah harus mengambil peran utama dalam membangun ekosistem media digital yang informatif, edukatif, dan konstruktif,” ujar Prof. Anam.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Muhammadiyah perlu memperkuat jurnalisme berkemajuan dengan pendekatan berbasis teknologi.
Menurutnya, kehadiran media sosial dan platform digital harus dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin serta melawan hoaks dan disinformasi yang marak di dunia maya. Konsep transformasi digital profetik juga menjadi sorotan dalam pemaparannya.
Prof. Anam menjelaskan bahwa selain bersifat progresif, digitalisasi dalam Muhammadiyah harus memiliki dimensi profetik, yaitu mengandung nilai-nilai kenabian seperti humanisasi, liberasi, dan transendensi.
“Dengan pendekatan ini, dakwah digital tidak hanya berorientasi pada kemajuan teknologi, tetapi juga memiliki misi untuk memanusiakan manusia, membebaskan dari ketertindasan, dan menguatkan aspek spiritualitas,” tegasnya.
Acara tersebut diikuti oleh sekitar 70 peserta utusan MPI PD Muhammadiyah se Jateng, Ortom Wilayah dan PTM se Jateng.
Prof Anam berharap Muhammadiyah harus semakin berani untuk berubah lebih baik secara masif, karena adaptasi dan reposisi terhadap perubahan teknologi wajib dilakukan.
“Keberhasil terbaik ditentukan oleh kemampuan kompetensi digital yang berbasis aktif, kreatif, inovatif dan komunikatif dalam bermanuver digital secara konsisten,” pungkasnya. (fur)