WELERI.KENDALMU.OR.ID. Banyak cara untuk merekatkan ukhuwah, persaudaraan sesama muslim, dan salah satu budaya yang sudah ada dan mudah dilaksanakan untuk memperkuat rasa kebersamaan di bulan Ramadhan adalah Buka Bersama (Bukber).
Hal itulah yang dilakukan oleh komunitas pegawai di lingkungan Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal.
Kepala Kantor Sekretariat PDM Kendal, Isnaini Syahid Nurrohman mengatakan, pentingnya nilai-nilai ukhuwah yang perlu kita bangun bersama antar pegawai di lingkungan gedung PDM Kendal.
“Buka puasa bersama menciptakan momen untuk meningkatkan rasa silaturrahmi dan solidaritas antara pegawai,” kata Syahid, Rabu (3/4/2024) di Walet Coffie Weleri.
Dia menjelaskan, Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk menjalin ukhuwah.
Dia bersyukur sekali, bahwa dengan berkumpulnya kita pada sore hari ini dapat mempererat ukhuwah, menyelaraskan gerak langkah perjuangan dakwah, khususnya di gedung dakwah pusat Muhammadiyah Kendal.
“Gerak langkah bersama dalam berdakwah di gedung Muhammadiyah Kendal memiliki manfaat yang signifikan. Gerak langkah bersama merupakan prinsip utama dalam gerakan Muhammadiyah, yang mencakup dakwah untuk pengembangan dan memajuan Muhammadiyah,” tegasnya.
Dia berharap, kegiatan bersama ini tidak berhenti pada Bukber saja, tetapi ada kegiatan-kegiatan lain oleh seluruh pegawai di lingkungan gedung PDM Kendal yang lebih kompak sehingga memudahkan komunikasi untuk bersinergi.
Sedangkan salah satu pegawai senior di lingkungan gedung PDM Kendal, Abdul Ghofur dalam tausyiahnya menyampaikan pentingnya meningkatkan kualitas ibadah di bulan suci Ramadhan sebagai upaya membentuk individual yang unggul.
“Dalam konteks puasa Ramadhan, kita perlu instropeksi diri. Kita termasuk ibadah shaum yang mana, fiqih, syari’at atau akhlaq,” kata Ustadz Ghofur mengawali wejanganya.
Dia menjelaskan, puasa Ramadhan dalam perspektif fiqih, apabila kita tidak makan, minum, dan hubungan suami-istri, maka puasa kita dianggap sah, karena memang seperti itu pengertian puasa dalam konteks fiqih.
“Berbeda puasa dalam perspektif syari’ah atau spiritualitas, bernilai transenden, yang menegaskan adanya interaksi yang kuat antara hamba dengan Sang Khaliq,” ujarnya.
Ustadz Ghofur melanjutkan, puasa dalam konteks moralitas atau akhlaq bertumpu pada semangat, jihad melawan hawa nafsu, menangkal godaan-godaan dan rayuan-rayuan syetan yang melintas di pikiran kita, yang berpotensi melahirkan tindakan sembrono yang mengakibatkan puasa kita ternoda, tercederai, atau cacat.
“Ingat, semua amal untuk kita, kecuali puasa Ramadhan untuk Allah dan Allah yang akan membalasnya,” pesan Ustadz Ghofur mengutip hadits, ‘semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya’.
Diketahui, acara sillaturrahmi Ramadhan 1445 H ditutup dengan berbuka puasa bersama yang diawali dengan do’a berbuka dipimpin oleh Manajer Lazismu Daerah Kendal, Suprapto.
Turut hadir dalam acara tersebut beberapa unit yang ada di komplek gedung PDM Kendal, antara lain, Sekretariat Kantor PDM Kendal, Kantor Majelis Dikdasmen PNF, Jajaran Pegawai Lazismu Daerah Kendal, PT Arrahmah Tour, perwakilan pegawai MEBP PDM Kendal, dan perwakilan Toko Mina Sari. (rif)