WELERI.KENDALMU.OR.ID. Masih di bulan Agustus 2024, SMK Muhammadiyah 3 (Muga) Weleri menyelenggarakan berbagai lomba tradisional dan merakyat dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 79.
Jenis lomba yang ditampilkan merupakan sebuah permainan tradisional yang tidak hanya bertujuan untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk melestarikan budaya lokal dan memperkuat rasa kebersamaan seluruh siswa, pegawai, dan guru di lingkungan SMK Muga.
Sedangkan lomba kerakyatan dirancang agar dapat diikuti oleh warga sekolahan dalam rangka memperkuat ikatan sosial antarwarga sekolah, menciptakan suasana kebersamaan, serta meningkatkan semangat nasionalisme.
Ketua lomba HUT RI ke 79, Hendy Ferryanto mengatakan, lomba kali ini selain memperingati HUT RI juga sebagai media refreshing seluruh siswa, pegawai dan guru.
Dia mengungkapkan, awalnya lomba akan dilaksanakan setelah upacara HUT RI ke 79 kemarin, dan pada 19 Agustus ada kegiatan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer), maka kegiatan lomba baru bisa dilaksanakan saat ini.
Menyinggung tentang sifat lomba, Hendy menyebut menggembirakan dan tidak untuk meraih kejuaraan semata-mata.
“Lomba ini sifatnya menggembirakan, bukan meraih prestasi,” kata Hendy kepada kendalmu.or.id, Senin (27/8/2024).
Dikatakan, lomba dilaksanakan 2 hari (Senin-Selasa, 26-27/8/2024), tekniknya setiap kelas mewakilkan siswanya baik individu maupun tim untuk mengikuti lomba.
Terdapat beberapa jenis lomba tradisional untuk siswa dan guru, seperti makan kerupuk, kelereng dalam sendok, cantol caping, estafet air dalam spon, estafet karet dan sedotan, balab karung, tarik tambang, estafet air dalam gelas, dan tiup bola pingpong.
“Kita lomba antar kelas, baik perorangan maupun kelompok,” ujarnya.
Ditanya tentang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama lomba berlangsung, Hendy mengatakan, guru tetap melaksanakan tugas sebagaimana mestinya, sesuai jadwal pengajaran yang telah ditetapkan, seperti memberi tugas kepada siswa sesuai mata pelajaran.
Hendy menambahkan, terdapat sisi filosufi dari lomba tradisional Agustusan, seperti kelereng dalam sendok, filosufinya peserta harus berkonsentrasi penuh untuk membawa kelereng di ujung sendok tanpa menyentuhnya, sambil berlari secepat mungkin menuju garis finish.
“Ini melatih keterampilan motorik dan konsentrasi peserta,” ungkap Hendy.
Diharapkan, lomba Agustusan ini mampu menumbuhkembangkan semangat sportivitas siswa dan guru
“Para pahlawan kita telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan. Mereka sosok-sosok yang telah berkorban jiwa dan raga. Namun sekarang mengisi kemerdekaan dan dalam kontek lomba kita membangun relasi dan menjunjung sportivitas tinggi selama lomba berlangsung,” katanya.
Sedangkan Kepala SMK Muga Weleri, Maulana Malik Ibrohim menilai, bahwa beragam lomba tersebut memiliki edukasi, patriotisme, dan kesehatan fisik
“Setiap jenis lomba memiliki edukasi, seperti sungguh-sungguh, sabar, dan konsisten. Patriotisme peserta lomba menumbuhkan semangat cinta tanah air dan menghargai jasa-jasa para pahlawan, dan kesehatan fisik sebagai akibat dari gerakan-gerakan badan peserta lomba, mengeluarkan otot karena menggunakan kekuatan fisik secara maksimal oleh peserta lomba,” beber Maulana.
Diharapkan, lomba Agustusan memiliki peran penting dalam mengembangkan karakter siswa dan menjiwai rasa gotong royong.
“Lomba ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai sarana pendidikan yang menanamkan nilai-nilai sosial, kebangsaan dan saling membantu,” tutupnya. (fur)