WELERI.KENDALMU.OR.ID. Rasa bangga dan terharu menyelimuti seluruh tamu undangan yang hadir di salah satu ruangan Six Watergame Weleri, Kab. Kendal.
Kebanggan yang mereka rasakan tidak hanya karena sebanyak 27 siswa-siswi kelas XII MA Muhi Weleri di tahun ajaran 2023/2024 telah paripurna dalam studi, dinyatakan lulus, tetapi di balik itu terdapat 15 siswa yang telah tahfidz Qur’an 1 sampai 4 juz (30,29,28 dan 1).
Keterharuan juga dirasakan oleh seluruh tamu undangan. Pasalnya, MA Muhammadiyah Weleri yang berdiri tahun 1964 itu memiliki obesesi besar, dan akan diwujudkan di tahun ajaran 2024/2025 dengan mendirikan Rumah Tahfidz, sebuah rumah tempat aktivitas menghafal Al-Quran, mengamalkan, dan membudayakan nilai-nilai Al-Qur’an dalam sikap hidup sehari-hari berbasis hunian, lingkungan, dan komunitas.
Kepala MA Muhi Weleri, Romanto Pribadi mengatakan, pelepasan seluruh siswa kelas XII memiliki harapan yang sengaja dicantumkan dalam tema, ’Menjadi Generasi Qur’ani Yang Terampil dan Berbudi’.
“Anak-anak tidak hanya sekedar lulus dan memegang ijazah, tetapi mereka harus dapat memposisikan diri sebagai generasi Qur’ani,” kata Romanto, Sabtu (18/5/2024).
Menurut Romanto Pribadi, generasi Qur’an adalah mereka yang tidak sekedar membaca Alquran, namun berusaha menjadikan pikiran dan hati dapat mentadaburi kandungan isinya dan mengejawantahkannya dalam perilaku sehari-hari.
“Mengejawantahkan nilai-nilai Al-Qur’an berarti menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Mengimplementasi nilai-nilai Al-Qur’an, lanjutnya, berupa optimisme dan kesabaran dalam menuntut ilmu, misalnya, memuat tidak boleh lemah dan bersedih hati, tekun dalam berdoa, memohon pertolongan Allah, dan senantiasa bertaqwa agar seseorang beruntung dalam menuntut ilmu.
Romanto berharap, seluruh alumni MA Muhi Weleri benar benar menjadi manusia yang terampil di bidang masing-masing, sehingga bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan masyarakat yang ada di lingkungannya.
“Untuk menyempurnakan kompetensi tersebut para alumni harus menjadi pribadi pribadi yang berbudi, yaitu hati, ucapan dan perbuatan menjunjung tinggi nilai akhlakul karimah,” pintanya.
Sementara itu Ketua PCM Weleri, KH. Ali Mu’zi mengatakan pentingnya peran orang tua dalam melakukan proses pendidikan terhadap anak untuk masa depan yang lebih baik.
“Tolong diusahakan agar anak kita tidak sebatas lulus MA saja” kata Mu’zi.
Ali Mu’zi mengatakan, bahwa buah singkong (pohong-jawa) harganya murah karena tidak diproses menjadi makanan yang enak dan harganya mahal.
“Tidak berbeda dengan anak-anak kita yang pada hakekatnya memiliki potensi yang besar dan dapat dikembangkan menjadi anak-anak dengan masa depan yang cerah dan terhormat,” ujarnya.
Ketua PCM Weleri berharap, anak-anak tidak sebatas lulus Aliyah, tidak hanya sebagai pohong, tetapi harus berubah, dan meningkat menjadi yang terbaik dan bermartabat.
“Allah tidak akan merubah nasib kalian, kecuali kalian melakukan perubahan atas diri sendiri, “ katanya sambil mengutip ayat Al qur’an Surat Ar Ra’ad Ayat 11.
Sedangkan Sekretaris Majelis Dikdasmen PNF PCM Weleri, Agus Martono menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh siswa kelas XII MA Muhi Weleri yang lulus, dan berharap dari 27 siswa lulusan MA Muhi Weleri ada diantara mereka bercita cita dan menjadi hakim yang salah satu tugasnya menerima perkara yang diterimanya, memeriksa dan memutus perkara.
“Hakim, panggilannya yang mulia. Artinya dia yang mulia karena sebagai tangan panjang Allah, alat atau instrument untuk menjalankan hukum dan menegakkan keadilan di muka bumi,” katanya.
Diketahui, dalam pelepasan tersebut terdapat 3 siswa yang mendapat nilai rata-rata terbaik bedasarkan Asesmen Sumatif Akhir Jenjang (ASAJ) Madrasah Aliyah, atas nama Sebastian Burhannudin Saputra dengan rata-rata nilai ijazah 87,86, Sriana Dewi (86,71), dan Riski Amelia (87,17). (fur)