KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Menjelang akhir tahun 2023 dan masuk 2024 biasanya banyak orang tertarik untuk mengetahui prediksi keadaan mereka di tahun yang akan datang. Ramalan zodiak mencakup berbagai aspek, termasuk keuangan, cinta, dan karier, sehingga banyak orang ingin mempersiapkan diri untuk menghadapi tahun baru. Selain itu, akhir tahun seringkali dianggap sebagai momen refleksi dan perencanaan, sehingga ramalan zodiak dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam merencanakan masa depan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa ramalan zodiak hanyalah prediksi dan tidak selalu akurat.
Dalam konteks Islam, pandangan terhadap ramalan zodiak cenderung negatif, karena dianggap sebagai perbuatan syirik yang melibatkan kepercayaan pada keadaan yang terjadi. Oleh karena itu, meskipun ramalan zodiak populer di masyarakat, penting untuk mempertimbangkan pandangan agama dan kehati-hatian dalam mempercayainya.
Dilansir muhammadiyah.or.id, dalam Fatwa Tarjih disebutkan bahwa Ramalan Zodiak termasuk bagian dari perdukunan. Banyak orang meyakini nasib baik dan buruknya berdasarkan ramalan tersebut. Pengistidlalannya didasarkan pada beberapa ayat dan hadis Nabi saw. Ramalan Zodiak semakin popular di kalangan sebagian masyarakat, karena dikemas dengan berbagai media teknologi informasi (Perdukunan Digital). Para “aktivis perdukunan” berusaha untuk memodernisasi diri dengan melakukan modifikasi dan kreasi-inovatif sesuai dengan kemajuan dan perkembangan teknologi.
“Bentuk Perdukunan Digital ini banyak ada zodiak, horoskop, perbintangan, sio hewan, feng -shui, mitologi, membaca abjad/kartu arah rumah, suara binatang tertentu, karma, permainan jaelangkung, dan lain-lain,” terang Ruslan.
Jika memang terbukti, sikap terbaik ialah tidak perlu percaya sekalipun benar terjadi. Pasalnya mempercayai ramalan seperti itu akan membawa dampak yang serius seperti masuk dalam dosa besar, durhaka kepada Allah, tidak diterima salat, racun dalam amal saleh, tidak diampuni, pengikut setan, dan hal tersebut masuk dalam tujuh hal yang membinasakan.
Ruslan kemudian mengutip hadis Nabi Saw: “Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi saw. bersabda: “Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan”. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau bersabda: “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, memakan riba, makan harta anak yatim, kabur dari medan peperangan dan menuduh seorang wanita mu’min yang suci berbuat zina”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).