KALIWUNGU. KENDALMU.OR.ID. Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kaliwungu, Kab. Kendal menylenggarakan Rapat Kerja Pimpinan Cabang (Rakerpimcab), sebuah rapat yang membahas tentang pelaksanaan program kerja dan mendistribusikannya kepada Unsur Pembantu Pimpinan (UPP).
Rakerpimcab tersebut dihadiri oleh seluruh anggota PCM Kaliwungu, Unsur Pembantu Pimpinan, perwakilan Organisasi Otonom (Ortom) tingkat Cabang, dan perwakilan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) se Cabang Kaliwungu.
Ketua PCM Kaliwungu. Asyiqien Humam mengatakan Rakerpimcab sebagai forum sillaturrahmo dan konsolidasi organisasi dalam rangka pelaksanaan program kerja.

Sesuai tema Rakerpimcab, ‘Kaderisasi Gerakan Untuk Penguatan Ranting dan Masjid,’ Ketua PCM Kaliwungu mengatakan PCM dan PRM merupakan struktur dasar dari Muhammadiyah yang berfungsi sebagai penggerak utama dalam menyebarluaskan misi dakwah dan tajdid Muhammadiyah.
“Cabang dan ranting berperan penting dalam menyebarkan nilai-nilai Islam dan ajaran Muhammadiyah kepada masyarakat luas,” kata Asyiqien dalam Pidato Iftitah Rakerpimcab Kaliwungu, Ahad (19/1/2025) di Gedung Balai Dakwah
Dia mengingatkan PCM Kaliwungu dengan 8 Ranting dan beberapa amal usaha Muhammadiyah di bidang kemasjidan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi merupakan potensi yang harus dikembangkan lebih lanjut.
“Ranting dan masjid Muhammadiyah memiliki peran yang sangat penting dalam gerakan Muhammadiyah, berfungsi sebagai ujung tombak dakwah dan penggerak aktivitas sosial keagamaan di masyarakat,” tegasnya.

Asyiqien berharap Rakerpimcab mampu memutuskan poin-poin penting yang berimbas pada pelaksanaan program kerja khususnya mengoptimalkan gerakan ranting dalam mengelola masjid dan musholla Muhammadiyah.
Sedangkan Wakil Ketua PDM Kendal, Muh. Ali Satiran menegaskan bahwa The Real Muhammadiyah ada di Cabang dan Ranting.
Ali Satiran menyampaikan meskipun Muhammadiyah memiliki struktur Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, dan Pimpinan Daerah, tetapi hakekatnya kekuatan dan keberlangsungan Muhammadiyah berada di tingkat akar rumput, yaitu di cabang, ranting, dan masjid.
“Esensi dan inti dari gerakan Muhammadiyah terletak di cabang dan ranting serta masjid,” tegasnya.
“Jika cabang, ranting tidak dinamis dan masjid tidak aktif, maka sesunggunya Muhammadiyah telah mati, karena cabang dan ranting sebagai ruh gerakan, tidak memanfaatkan masjid dan musholla sebagai pusat gerakan Islam amar makruf nahi mungkar,” tegasnya lagi.

Disebutkan ruh Muhammadiyah di ranting dan cabang antara lain pengajian yang subur, masjid makmur dan memakmurkan, beramal dengan ikhlas dan gembira, gemar berinfaq, zakat, shadaqahdan berwakaf, dan rapat rutin yang diselenggarakan dengan baik.
Ali Satiran menilai Rakerpimcab ini sebagai momentum yang tepat untuk merumuskan kebijakan-kebijakan strategis tentang peran cabang, ranting dalam memanfaatkan masjid dan musholla Muhamadiyah secara maksimal.
Ali Satiran juga meminta kepada cabang melakukan pendataan masjid dan musholla milik Muhammadiyah di setiap ranting untuk dimakmurkan melalui gerakan-gerakan peribadatan.

“Jangan sampai masjid dan musholla Muhammadiyah tidak ada imam ketika sholat berjamaah, karena bisa berpotensi dikuasai oleh orang lain yang tidak berfaham Muhammadiyah,” ujarnya.
Rakerpimcab Muhammadiyah Kaliwungu membahas tentang rencana pelaksanaan program kerja yang dipandu oleh tiga orang unsur PCM Kaliwungu, Drajat, Khairul Anwar, dan Daryono.

“Masing-masing UPP dan Ortom menyampaikan rencana kegiatan sesuai program keputusan Musycab dilanjutkan pembahasan bersama,” kata drajat sebagai pimpinan sidang.
Diketahui dalam Rakerpimcab tersebut diputuskan beberapa program yang siap dieksekusinterutma menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat. (fur)