WELERI.KENDALMU.OR.ID. Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal (Dikdsmen dan PNF) PDM Kendal menggelar Rapat Kerja (Raker).
Acara tersebut dimaksudkan untuk sosialisasi 7 kebijakan PDM Kendal tentang Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan.
Wakil Ketua PDM Kendal dan Korbid Majelis Dikdasmen dan PNF, Sodiq Purwanto mengatakan, kebijakan PDM Kendal melalui Majelis Dikdasmen tentang AUM pendidikan tidak didasarkan pada pemikiran pribadi seseorang, tetapi bertumpu pada hasil keputusan bersama dalam rapat.
“Keputusan kebijakan AUM bidang pendidikan di Kabupaten Kendal mencakup 7 hal yang berorientasi pada maksud dan tujuan pendidikan Muhammadiyah,” kata Sodiq, Jum’at (29/3/2024) di SMK Muhammadiyah 3 Weleri.
Diterangkan, secara implisit tujuan pendidikan Muhamnadiyah, yaitu membentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, berdisiplin, bertanggung jawab, cinta tanah air, memajukan serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan.
“Tujuan tersebut dapat dijabarkan melalui 7 kebijakan PDM Kendal terkait sekolah dan madrasah Muhammadiyah,” ujarnya.
Sodiq menjelaskan, kebijakan pertama, bahwa Muhammadiyah mendirikan, menyelenggarakan dan mengelola AUM pendidikan berprinsip unggul dan berkemajuan. Ukuran sekolah unggul dan berkemajuan tidak dapat diukur hanya berdasarkan ukuran fizikal atau angka siswa,
“Tetapi sekolah yang memiliki kemampuan akademis yang tinggi, memiliki sumber daya manusia yang mumpuni, memiliki sarana prasarana yang mampu melampaui standar yang ditetapkan pemerintah dan persyarikatan,” ungkapnya.
Sekolah dan madrasah unggul juga harus memiliki sistem manajemen yang efektif dari berbagai dimensi, seperti dimensi leadership, dimensi pendukung, dimensi efisiensi, dan dimensi efektivitas, imbuhnya.
Sodiq melanjutkan, AUM pendidikan di Kab. Kendal harus sebagai dakwah di lingkup pendidikan, karena apapun yang dilakukan oleh lembaga pendidikan Muhammadiyah tidak boleh lepas dari cita-cita dan spirit dakwah Muhammadiyah.
“AUM pendidikan Muhammadiyah di seluruh Kabupaten Kendal sebagai pusat perkaderan yang dititikberatkan pada pembinaan idiologi, kepemimpinan, membangun kekuatan dan kualitas pelaku gerakan ideologi, dan mengoptimalkan sistem kaderisasi yang menyeluruh dan berorientasi ke masa depan,” tegasnya.
Fungsi perkaderan, menurut Sodiq, tidak boleh dianggap remeh, karena memiliki arti penting bagi keberlangsungan Muhammadiyah di masa depan.
Lebih lanjut dikatakan, sekolah dan madrasah Muhammadiyah berfungsi sebagai pusat belajar meningkatkan literasi dalam mengembangkan minat baca.
“Gerakan literasi sekolah Muhammadiyah menerapkan program yang mendorong warga sekolah untuk meningkatkan khasanah pengetahuan dan informasi supaya tidak mudah terpengaruh dengan hoaxs yang diterima sebagai kebenaran,” katanya lagi.
Menurutnya, hoaxs bisa membuat yang benar dipandang keliru dan sesat, sementara yang salah dipandang sebagai sebuah realitas kebenaran.
Kebijakan selanjutnya adalah penguatan Kepala sekolah dan madrasah untuk memperkuat kompetensi dalam berbagai aspek, termasuk manajerial, kewirausahaan, supervisi, kepemimpinan, penguatan pendidikan karakter, dan pengembangan sekolah.
Meningkatkan kesejahteraan sekolah adalah kebijakan selanjutnya.
“Muhammadiyah melibatkan berbagai aspek untuk meraih kesejahteraan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya agar guru dan kepala sekolah/madrasah tidak terpengaruh atau tergoda oleh hal-hal yang bersifat pragmatis” ujar Sodiq.
Adapun kebijakan ke 7 adalah memperkuat nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) sebagai ciri khas pendidikan Muhammadiyah.
“Pendidikan Muhammadiyah memiliki ciri khas yang menjadi solusi dalam mengisi kekeringan ruh spiritual dalam pendidikan, baik pada pendidikan dasar, menengah, maupun pendidikan tinggi. Semua AUM pendidikan harus melaksanakan pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai fondasi pendidikan,” katanya.
Sedangkan Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Kendal, Inu Indarto dalam laporannya menyampaikan, Raker diikuti oleh Majelis Dikdasmen PNF PDM Kendal, Majelis Dikdasmen PNF PCM se Kab. Kendal, Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah, Kepala Madin, TPQ Muhammadiyah se Kab. Kendal, Majelis Dikdasmen PC Aisyiayh se Kab. Kendal dan Ortom Pendidikan Daerah yang meliputi PD IPM, Pimda TSPM, dan PD HW Kendal.
Dikatakan, Raker diselenggarakan untuk menyamakan langkah secara Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM) termasuk mensupport ke tiga Ortom tersebut.
Diharapkan setelah Raker tingkat Daerah dilanjutkan dengan Raker di tingkat Cabang yang juga menghadirkan Ortom pendidikan tingkat cabang.
“Inilah yang disebut Raker yang terstruktur, sistematis dan masif,” kata Inu.
Raker Dikdasmen secara TSM sampai di tingkat cabang tersebut dimaksudkan agar indikator kinerja di setiap sekolah dapat diketahui dengan jelas.
Diketahui, Raker juga menyampaikan beberapa paparan  tentang Madrasah Diniyah dan PNF di lingkungan Muhammadiyah, dan Pengelolaan SDM, tata kelola keuangan dan asset serta pengkaderan di sekolah /madrasah. (fur)